JAKARTA – Badan Kepegawaian Negara (BKN) secara resmi telah menutup tahapan proses pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). BKN menjadwalkan pengumuman hasil verifikasi berkas pendaftaran dilakukan serentak pada 21 Oktober mendatang. Namun, tidak masalah jika sudah ada instansi yang mengumumkan hasil verifikasi lebih awal.
“Instansi masing-masing sudah bisa mengumumkan. Maksimal pengumuman harus disampaikan kepada publik pada 21 Oktober mendatang,” ujar Mohammad Ridwan, Kepala Biro Humas BKN, dalam konferensi persnya di Kantor BKN, Selasa (16/10).
Sejak ditutup, berdasarkan statistik pelamar di SSCN, jumlah akun pelamar sebanyak 4.436.694 akun. Dari jumlah tersebut yang sudah submit dan memilih instansi sebanyak 3.627.981 orang. Ridwan mengatakan, sampai kemarin jumlah pelamar yang memenuhi persyaratan seleksi berkas untuk lanjut ke tahapan berikutnya, yakni mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sebanyak 1.751.661 dari total 3.627.981 orang. Sementara yang tidak memenuhi syarat sampai detik ini sebanyak 355.733 orang.
“Persentase yang tidak lolos mencapai 21 persen. Tapi, masih ada 1,2 juta sekian yang belum diverifikasi. Jadi, secara keseluruhan datanya masih bergerak terus. Bagi yang sudah dinyatakan lolos nantinya tinggal menunggu penyebaran untuk lokasi tes nantinya,” kata Ridwan kepada sejumlah awak media yang hadir.
Ridwan mengatakan, proses seleksi berkas dilakukan langsung oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) daerah setempat dan instansi kementerian/lembaga. Fokus verifikasi meliputi tanggal lahir yang berkaitan dengan batas umur pelamar, formasi yang dilamar yang disesuaikan dengan ijazah pelamar.
“Kami banyak menerima aduan mengenai jenis kelamin yang berbeda dengan identitas pelamar atau ijazah pelamar. Begitu juga alamat pelamar karena ada yang kosong. Nah, untuk itu kami mengimbau kepada verifikator untuk tidak terlalu mempersoalkan hal-hal seperti itu. Intinya semakin banyak pilihan akan semakin baik,” katanya.
Untuk formasi Honorer Kategori Dua (K2), Ridwan mengatakan sampai pada saat proses pendaftaran ditutup, dari total 13.345 Honorer K2 yang memenuhi syarat, berdasarkan statistik di SSCN yang sudah membuat akun sebanyak 8.802. Dari jumlah itu, yang sudah submit sebanyak 8.765. Sementara untuk yang gagal submit atau tidak ikut seleksi CPNS, Ridwan mengaku tak tahu akan hal tersebut.
“Tapi, ada sekitar 70 persen yang datang ke BKN bertanya caranya mendaftar bagaimana. Padahal sangat jelas dan sederhana. Kemungkinan mereka (K2) serahkan ke operator sekolah yang mungkin operator sekolah juga tidak tahu cara menginput, maka terjadilah masalah. Padahal pemerintah sudah memberikan kesempatan 2 kali untuk honorer K2,” tuturnya.
Lebih lanjut, untuk peserta yang sudah dinyatakan lolos berkas, BKN telah menyediakan 225 titik yang tersebar di seluruh Indonesia yang akan dijadikan lokasi tes CPNS yang akan digelar pada 27 Oktober-7 November 2018. Ridwan juga mengimbau kepada seluruh pelamar agar aktif memantau informasi terbaru di media sosial BKN maupun situs resmi dari instansi yang dipilih. Atau bisa melalui email yang didaftarkan peserta.
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang nantinya akan diikuti oleh peserta meliputi Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Wawancara Kebangsaan (TWK). Nilai ambang batas dari tes tersebut adalah TKP nilai ambang batas 143, TIU nilai ambang batas 80 dan TWK nilai ambang batas 75.
“Jumlah soal yang akan diujikan sebanyak 100 butir yang terdiri dari 35 soal TKP, 30 soal TIU dan 35 soal TWK. Soalnya sama karena berasal dari database yang sama. Hanya saja penerimaan soal nantinya diacak,” ujarnya. (fin/bha)