JAKARTA–Persaudaraan Alumni 212 berencana menggelar Aksi Bela Tauhid Jilid II, Jumat (2/10). Mereka akan berunjuk rasa terkait pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212) Slamet Ma’arif mengungkapkan, pihaknya sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Polda Metro Jaya. Ia memperkirakan massa yang akan hadir pada aksi tersebut mencapai ribuan orang dan berasal dari wilayah Jabodetabek.
“Estimasi massa besok sekitar 10.000 orang. Sudah kami kirimkan surat pemberitahuannya ke Polri,” tutur Slamet, Kamis (1/11).
Dia menjelaskan Aksi Bela Tauhid Jilid II tersebut rencananya dimulai setelah Salat Jumat di Masjid Istiqlal. Massa akan melakukan “longmarch” ke arah Istana Presiden di Jakarta Pusat.
Slamet tidak menjelaskan lebih terperinci isi tuntutan para demonstran untuk aksi besok. Namun, dia meminta agar pemerintah menegakkan keadilan sekaligus menangkap para penista agama.
“Itu saja pokoknya permintaan kami, lengkapnya tunggu besok saja,” katanya.
Ditempat terpisah, Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto menilai bahwa demonstrasi ini hanya membuang-buang tenaga para peserta aksi. Pasalnya, proses hukum kasus ini sudah dijalankan sesuai prosedur.
“Kita melihat bahwa kegiatan demontrasi itu selain menghabiskan tenaga, dalam konteks ini tidak relevan lagi,” ujar Wiranto setelah memimpin Rakortas di Kemenko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (1/11).
Selain itu, aksi massa ini juga dianggap tidak relevan lagi. Terutama di tengah kondisi bangsa yang terngah berduka atas bencana yang datang silih berganti. Mulai dari gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB), gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, dan terkahir jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.
Di sisi lain, kata Wiranto, para tokoh agama dalam berbagai forum sudah menegaskan bahwa masalah pembakaran bendera di Garut diselesaikan dengan musyawarah. Serta mengedepankan semangat kebenaran.
“Para tokoh agama, pimpinan ulama dalam berbagai forum, sudsh mengajak masalah ini dengan mengedepankan musyawarah, ukhuwah islamiyah, wathaniyah. Dan semangat tabayyun,” imbuh Wiranto.
Meski demikian, mantan Panglima TNI itu membolehkan masyarakat melakukam Aksi Bela Tauhid Jilid 2 esok hari. Hanya saja harus tetap berpegang pada aturan yang berlaku, serta tidak anarkis.
“Demontrasi sah-sah saja asal tertib dengan jumlah memadai, tidak mengganggu masyarakat lain. Tidak ganggu lalu lintas, tidak buat orang ketakutan, tidak ganggu ekonomi,” pungkas Wiranto.(BI/JPC)