TANGERANG – Warga RT 02/03, Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, memasang spanduk kekecewaan terhadap (Pemkot) Tangerang. Lantaran masalah banjir di wilayahnya belum ditangani.
Bahkan, setiap hujan turun wilayah tersebut langsung digenangi air hingga masuk ke rumah warga. Di permukiman ini tidak memiliki drainse dan belum dibangun sampai saat ini.
San Rodi salah seorang warga mengatakan, banjir di wilayahnya bisa surut sampai berminggu-minggu karena setiap hujan turun air langsung masuk ke rumah setinggi paha orang dewasa.
“Sampai saat ini saja, rumah saya masih banjir apalagi di jalan utama masih terendam air. Penyebab banjir di sini karena kurangnya drainase dan juga pembuangan air yang tidak jelas, bahkan pejabat setempat sampai saat ini susah untuk dihubungi,”ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres, Rabu (26/2).
Rodi menambahkan, banjir di Kelurahan Batusari ini terjadi sejak awal tahun. Makanya, warga kecewa tidak ada perhatian Pemkot Tangerang untuk bisa menyelesaikan masalah banjir ini.
“Masalah banjir menjadi tanggung jawab bersama, sekarang kita sudah lapor ke Kelurahan atau Kecamatan hanya ditinjau saja. Tidak ada progres selanjutnya seperti apa, harusnya dengan kekecewaan kami Pemkot Tangerang bisa respon langsung,”paparnya.
Ia menjelaskan, air yang menggenang selama bermingu-minggu ini bisa menjadi masalah baru bagi warga, salah satunya penyakit DBD. Hal itu karena bisa menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak, maka itu Pemkot Tangerang harus melakukan langka cepat.
“Air di depan rumah saya surut bisa satu minggu, jika ditambah hujan semakin tinggi. Jentik nyamuk pasti akan ada, solusi yang pantas seperti apa jika memang Pemkot Tangerang tidak bisa membangun drainase dan juga penampungan air. Masa harus ada korban dahulu baru bergerak,”ungkapnya.
Rodi berharap, Dinas PUPR Kota Tangerang bisa mengambil langkah cepat. Warga sudah lelah menghadapi banjir sampai bermingu-minggu, harus ada solusi yang tepat.
“Harapan kami hanya satu, wilayah ini bebas dari banjir. Jangan hanya melakukan peninjuan tetapi tidak ada pekerjaannya, cuma foto-foto saja terus pergi,”pungkasnya. (ran)