SERPONG-PMI Kota Tangsel terus berupaya meningkatkan pelayanan donor darah. Saat ini telah dikembangkan pelayanan donor darah dengan menggunakan teknologi informasi Sistem Informasi Manajemen Donor Darah (SIMDONDAR).
Senin (6/6) pagi dilaksanakan launching kartu elektronik SIMDONDAR dan kick off penyediaan 7.700 kantong darah dalam rangka HUT ke 77 RI di Kantor PMI Kota Tangsel. Hadir dalam launching tersebut Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan, Ketua PMI Kota Tangsel Airin Rachmi Diany dan Kepala UDD PMI Kota Tangsel Suhara Manullang.
Kepala UDD PMI Kota Tangsel Suhara Manullang mengatakan, selama ini pendonor darah belum diberikan bantuan atau difasilitasi kemudahan dalam mendonorkan darah. Dimana darah pabriknya hanya manusia, sehingga pendonor harus diberikan kemudahan-kemudahan.
“Kartu ini akan mempermudah saat akan donor, tidak perlu isi formulir tapi, dengan kartu ini ada barcode dan bisa discan. Data pendonor akan tersimpan aman,” ujarnya saat sambutan, Senin (6/6).
Suhara menambahkan, SIMDONDAR juga akan menjadi laporan terintegrasi, baik ke provinsi maupun pusat. Juga akan ada notifikasi atau pemberitahuan bila waktunya donor tiba, termasuk akan ada ucapan selamat ulang tahun kepada pendonor. “Kalau kita download aplikasi Donorku, kita juga bisa melihat tempat donor dimana saja dan waktunya kapan,” tambahnya.
Suhara mengaku, selain meluncurkan SIMDONDAR, pada 2 Juni lalu telah dilakukan kick off penyediaan 7.700 kantong darah dalam rangka HUT ke 77 RI. Program tersebut digagas oleh anak muda yang ingin mengumpulkan darah jelang HUT RI. “Pengumpulan darah ini dihitung sejak 2 Juni, jadi total 77 hari. Targetnya dalam satu hari dapat 100 kantong darah, jadi dalam 77 hari diharap dapat 7.700 kantong darah,” jelasnya.
Mantan Direktur RSU Kota Tangsel ini mengungkapkan, tugas utama UDD adalah menjamin ketersediaan darah dan jaminan mutu darah. “Produk darah dari PMI sudah disamakan kefarmasian, artinya produk darah ini harua dites oleh balai BOM dan sedang proses. Mudah-mudahan November mendatang kita sudah dapat sertifikat terkait cara pembuatan obat yang benar,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menyambut baik langkah yang diambil PMI Kota Tangsel yang telah meluncurkan teknologi SIMDONDAR. “Kartu ini terintegrasi datanya, jadi memudahkan masyarakat kapan donor lagi dan ada rekam jejaknya. Ini juga mempermudah PMI untuk menyaring pendonor untuk melakukan rutinitas donornya,” ujarnya.
Pilar mengaku, pihaknya melalui rumah sakit umum tiap hari pasti memerlukan darah, dan dengan program itu diharapkan masyarakat semakin rutin donor sehingga stok darah selalu tersedia. Semua data pendonor terintegrasi dan cara membuat kartunya cukup singkat.
“Dengan adanya SIMDONDAR maka ini akan kita sosialisasikan kepada ASN. Supaya stok darah stabil, akan kita sosialisasikan kepada Pemkot Tangsel. ASN tidak diwajibkan donor tapi, saya yakin mendonorkan darah ini untuk kesehatan kita juga,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua PMI Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, pihaknya melaunching kartu elektronik SIMDONDAR untuk keanggotaan PMI dan donor darah. “Selama ini kalau donor harus isi daftar dan ditanya-tanya lainnya. Dengan adanya barcode ini akan memudahkan saat akan donor ke kota lain. Aplikasi itu memudahkan untuk kita melakukan donor dimana dan kapanpun,” ujarnya.
Airin menambahkan, dahulu kartu donor darah masih manual dan sekarang sudah elektronik. “Pengalaman saya dulu kita lupa kapan terakhir donor dan sekarang 61 hari sudah boleh donor lagi. Di Banten ada 3 kabupaten kota yang bisa scan barcode,” tambahnya.
Pihaknya memiliki target dan sesuai arahan PMI pusat pada saat orang sakit sulit dicari donor darah. Dengan adanya data base maka akan mengetahui stok darah ada dimana. “Kemarin stok menipis karena puasa dan Covid. Sekarang stoknya masih tetap terjaga dan saya harap masyarakat rutin mendonorkan darah untuk menjaga ketersediaan darah,” tuturnya.
Wanita berkerudung ini mengungkapkan, SIMDONDAR merupakan aplikasi yang memuat informasi yang berkaitan dengan pendonor darah maupun ketersediaan stok darah secara online. Itu adalah terobosan yang dilakukan PMI Kota Tangsel dalam rangka transparansi pada Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Tangsel.
Ketiga UDD PMI se-Banten tersebut juga dapat terintegrasi antar UDD se-kabupaten/kota dan tersentral di UDD Pusat PMI. “Transparansi ini sangat dibutuhkan masyarakat sehingga terus kami kembangkan. Salah satunya dengan SIMDONDAR ini. Dengan SIMDONDAR diharapkan tidak ada lagi prasangka negatif dari masyarakat mengenai ketersediaan stok darah, sebab mereka bisa melihat dan mengecek serta memantau langsung,” tutupnya. (bud/esa)