TANGERANG, TANGERANGEKSPRES – Modus pelecehan seksual pada anak kian beragam. Orangtua harus lebih waspada karena kejahatan seksual pada anak yang kini banyak terjadi ialah grooming, yaitu modus pelecehan seksual terhadap anak dengan iming-iming pendekatan.
Wakil Ketua I DWP Kota Tangerang, Nita
Kiki mengungkapkan, akhir-akhir ini kita kerap mendengar kisah horor di media tentang anak-anak atau remaja yang dianiaya atau diserang secara seksual. Cerita macam itu tentu menimbulkan ketakutan dan paranoid di kalangan orangtua.
Nita menuturkan, kejahatan seksual terhadap anak tersebut sering terjadi secara halus, bahkan dilakukan oleh orang dekat. Salah satunya adalah child grooming, sebuah modus pedofilia baru.
“Orangtua harus mengetahui apa dan bagaimana ciri child grooming tersebut,” kata Nita dalam Webinar dengan tema yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Tangerang dengan tema “Waspada Bahaya Modus grooming Pelecehan seksual pada Anak”, di Gedung Nyimas Melati, Kota Tangerang, akhir pekan lalu.
Nita menyebutkan, kegiatan ini diikuti ratusan anggota DWP dari OPD, kecamatan hingga kelurahan secara hybrid. Pendidikan secara webinar ini ditujukan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait kejahatan seksual pada anak dan remaja khususnya dengan modus grooming.
“Para istri ASN Pemkot Tangerang terlebih masyarakat lebih memahami, untuk mencegah hingga meminimalisir kemungkinan terjadinya grooming pada anak-anak kita. Tak terkecuali, 0dengan ilmu yang didapat juga dapat dishare ke lingkungan sekitar,” tuturnya.
Menurut Nita, orangtua patut memahami proses grooming dan mengenali tanda-tanda bahaya dari grooming untuk memastikan keamanan anak-anak dari pemangsa seksual. Kata Nita, langkah pertama yang harus dilakukan orang tua yaitu mempersenjatai diri dengan informasi yang diperlukan demi mengurangi rasa takut sekaligus melindungi anak-anak kita dari pemangsa seksual.
“Masyarakat pada umumnya harus mengambil peran dalam penekanan angka kasus kejahatan seksual pada anak khususnya di Kota Tangerang,” ujarnya.
Dalam Webinar tersebut DWP Kita Tangerang menghadirkan seorang psikolog yaitu dr Seto
Mulyadi. Dia memaparkan, grooming merupakan upaya orang dewasa untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan seorang anak atau anak di bawah umur.
“Modus ini sering dilakukan pelaku untuk melakukan manipulasi, mengeksploitasi, bahkan melecehkan korban. Hal ini, sangat berdampak pada kondisi kesehatan mental korban, dan dapat meningkatkan depresi, trauma, gangguan kemasan, gangguan kepribadian dan sebagainya,’ kata Kak Seto sapaan akrab Seto Mulyadi dalam webinar.
Kak Seto menyampaikan , orangtua harus mengenal dan mengetahui cara penanganannya yang tepat. para orangtua tidak boleh ragu melakukan edukasi seks sejak dini terhadap anak-anaknya, tentu dengan cara yang baik dan tepat.
Selain itu, kata Kak Seto, orangtua diminta menjadi orangtua yang dapat menjadi sahabat dan panutan bagi anak-anaknya.
“Dalam lingkungan keluarga, sebagai orangtua harus dapat menjadi sahabat dengan anak-anaknya. Dengarkan cerita anaknya, keluhannya berikan solusinya yang baik dan terarah. Kalau kita selalu mendengarkan mereka, anak-anak kita merasa nyaman bersahabat dengan orangtuanya,” pungkasnya.(raf)