Beranda TANGERANG HUB Tak Ada Prioritas, Anak Yatim Piatu Gagal Masuk MAN Tigaraksa

Tak Ada Prioritas, Anak Yatim Piatu Gagal Masuk MAN Tigaraksa

0
BERBAGI

KABUPATEN TANGERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID– Jalur penerimaan siswa baru di MAN di Kabupaten Tangerang menuai kontroversi. Pasalnya, calon siswa dengan latarbelakang anak yatim piatu tak diterima masuk dengan alasan gagal tes.

Sungguh miris melihat kehidupan MD. Anak itu kini menjadi yatim piatu sebab kedua orangtuanya sudah meninggal dunia. Kemalangan belum berhenti di situ. MD terancam akan putus sekolah usai lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena gagal masuk di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tigaraksa.

MD yang merupakan warga Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang ini pun bingung mengapa dirinya tidak masuk. Padahal, jarak sekolah dengan rumahnya tidak begitu jauh.

Ketua RT setempat, Saepul Bahri mengungkapkan bahwa MD termasuk dalam keluarga prasejahtera yang tidak sanggup jika harus sekolah di SMA swasta. Lanjutnya, kondisi ekonomi keluarga yang sulit karena dia hanya tinggal bersama kakak perempuan yang belum bekerja.

“Anak itu benar warga kami. Dia juga anak yatim piatu, hanya tinggal bersama kakaknya yang belum bekerja,” ungkapnya saat dihubungi melalui telpon seluler, Minggu, 9 Juli 2022.

Ia pun mempertanyakan, mengapa warganya tersebut tidak lolos. Dirinya heran dengan sistem PPDB di sekolah tersebut yang hanya menggagalkan yang menggagalkan warganya tersebut.

Salah seorang warga Sodong, Sueb berharap agar MD bisa difasilitasi pendidikannya oleh MAN 1 Tigaraksa, karena seharusnya MD diprioritaskan dengan kondisinya saat ini.

Sementara itu, Panitia PPDB MAN 1 Tigaraksa, Dadan mengatakan bahwa dirinya hanya pelaksana di PPDB MAN 1 Tigaraksa, soal anak yatim itu bukan tidak diterima, melainkan tidak Lolos saat mengikuti Tes Akademik dan Non Akademik. “Dia bukan tidak diterima tapi tidak lolos tes,” singkatnya.

Berbeda, Kepala Kemenag Kabupaten Tangerang Ade Baijuri mengatakan, hal tersebut bisa ditanyakan langsung kepada kepala sekolah. “Silakan ke kepala sekolah kang,” pungkasnya. (sep/din)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here