Beranda PERISTIWA Kesal Sering Dipakai untuk Kepentingan Yayasan dan Pedagang, DKM Batasi Akses Masuk...

Kesal Sering Dipakai untuk Kepentingan Yayasan dan Pedagang, DKM Batasi Akses Masuk Masjid

0
BERBAGI
DITUTUP: DKM Assalam pasang bata hebel di pintu gerbang masjid tersebut. DKM Assalam membatasi akses keluar masuk masjid tersebut. FOTO: Zakky Adnan/Tangerang Ekspres

TANGERANG — Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Assalam, di Kampung Sukahati, Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, membatasi akses keluar masuk masjid tersebut. Pembatasan akses masuk keluar dengan memasang bata hebel di depan pintua Masjid Assalam.

Pembatasan akses keluar masjid di alamat tersebut bukan ditujukan kepada jemaah masjid. Namun ditujukan kepada Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatul Ulum Al Islamiyah yang terletak persis di belakang masjid.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatul Ulum Al Islamiyah Asrori menyangkan tindakan yang dilakukan ketua DKM yang membatasi akses keluar masuk ke ponpesnya melalui pintu gerbang Masjid Assalam.

“Sangat disayangkan. Akses keluar masuk ke ponpes kami melalui pintu gebang Masjid Assalam, dibatasi menggunakan bata hebel. Terlebih, ponpes adalah sarana pendidikan Islam,” kata Asrori kepada wartawan, di ponpesnya.

Pun begitu, diakunya, lahan yang dipakai sebagai akses keluar masuk ponpesnya adalah tanah wakaf yang diperuntukan untuk masjid. Namun bukan berarti, dirinya sedang tidak berupaya mencari akses lain untuk keluar masuk ponpesnya.

“Beli tanah, kan butuh proses. Kami cari dulu pemiliknya. Kami memohon dulu kepada pemiliknya agar mau dijual. Kami hanya minta waktu saja,” jelasnya.

Dilanjutkan Asrori, kalaupun dipermasalahkan pihak lain perihal ponpes berlegalitas yayasan bersifat komersial, itu tidak benar. Sebab pihaknya menggratiskan untuk anak-anak yatim.

Terpisah, Ketua DKM Assalam Dedi Amzah menuturkan, fasilitas masjid di antaranya toilet, kamar mandi dan teras masjid, sering digunakan untuk kepentingan santri ataupun orang tua santri. Terlebih pada Sabtu dan Minggu. Akibatnya banyak sampah berserakan dan terkadang ada ada fasilitas masjid yang rusak.

“Sampah berserakan, suka ada fasilitas masjid yang rusak. Namun belum ada kontribusi dari yayasan untuk masjid selama ini,” tuturnya.

Dengan begitu, dirinya menyarankan yayasan membeli lahan baru khusus jalan untuk kepentingan yayasan.

“Bata hebel dipasang setiap hari. Mobil masih bisa parkir di luar pagar. Motor bisa masuk. Terkecuali Jumat, bata hebel kami buka,” pungkasnya. (zky)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here