TANGERANG,TANGERANGEKSPRES.CO.ID-Sebanyak 9 ribu pelanggan air bersih di Kota Tangerang terancam. Ini setelah Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) akan menyetop suplai air ke Perumdam Tirta Benteng (TB).
Akibatnya, 9 ribu pelanggan air bersih Perumdam Tirta Benteng yang mendapat pasokan air dari Perumdam TKR terancam tidak mendapatkan pasokan air. Kepastian akan memutus suplai air ini disampaikan Direktur Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang Sofyan Sapar.
Ia menegaskan setelah selesai perbaikan pipa air Jalur Distribusi Utama (JDU) yang bocor di bawah rel kereta api stasiun Tanah Tinggi, Kota Tangerang, akan fokus melayani pelanggan di wilayah Kabupaten Tangerang dan DKI Jakarta.
Sofyan menegaskan, sesuai kesepakatan dalam perjanjian serahterima pelanggan sekitar setahun yang lalu, Perumda TB akan menyediakan JDU sendiri untuk melayani eks pelanggan Perumdam TKR. Eks pelanggan Perumdam TKR itu berada di wilayah Modernland, Bumi Mas Raya, Premier Park, Kompleks Kehakiman di Tanah Tinggi yang jumlahnya sekitar 9.000 sambungan langsung.
“Dengan begitu, kami bisa lebih memaksimalkan suplai air untuk masyarakat di wilayah Dasana Indah, Kelapa Dua, serta Curug yang sumber suplai air bersihnya dari intake Cikokol,” terangnya.
Perumdam TKR saat ini sudah menurunkan tenaga ahli untuk mengatasi kebocoran itu. Pipa yang bocor itu merupakan jalur suplai air untuk 9 ribu pelanggan warga Kota Tangerang yang kini statusnya menjadi pelanggan Perumdam Tirta Benteng (TB), Kota Tangerang.
Kebocoran terjadi sejak akhir Desember 2022 lalu. Perbaikan membutuhkan waktu lama karena perlu izin dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Akibat kebocoran pipa itu, suplai air TKR ke bandara Soekarno-Hatta, PAM Jaya DKI Jakarta, perusahaan milik Pemprov DKI Jakarta dan wilayah Warung Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat terganggu.
Sofyan menerangkan pekerjaan perbaikan pipa memerlukan waktu sekitar 14 hari. Ia memaparkan pipa JDU yang bocor tersebut adalah instalasi yang terpasang sejak periode awal berdirinya Perumdam TKR, yang saat itu bernama Water Leideng Bedryf pada tahun 1923.
Waktu itu masih pada pemerintah Hindia Belanda. Fungsi JDU adalah mengalirkan air dari intake Babakan ke Batavia, atau Jakarta saat ini. Seiring dengan berjalannya waktu serta bertambahnya lajur kereta api listrik di atasnya menjadi double track, tekanan terhadap pipa tersebut pun meningkat.
Sehingga seiring dengan umur pipa yang sudah tua, akhirnya mengalami kebocoran. “Sehingga kami akan mengganti pipa yang bocor tersebut dengan pipa yang kualitasnya lebih baik untuk saat ini,” terangnya.
Bagaimana nasib 9 ribu pelanggan warga Kota Tangerang jika TKR memutus suplai air ke Perumdam TB? Direktur Utama Perumdam TB Sumarya mengatakan saat ini sedang berproses penyediaan JDU baru untuk menggantikan suplai air dari TKR.
“Awalnya ada 20 ribu pelanggan yang mendapat pasokan dari TKR, kini tinggal 9 ribu. Kita terus menyiapkan suplai baru, termasuk 9 ribu pelanggan itu,” ujarnya.
Ia meminta warga untuk tenang dan tidak panik. Sumarya berkomitmen menyediakan suplai air baru, jika TKR memutus suplai air ke Perumdan TB. “Kita sedang siapkan pipa baru untuk menyuplai air ke 9 ribu pelanggan itu, terus berproses,” tegasnya.
Editor : Rudi Susanto