TangerangEkspres.co.id – Baru dua bulan berselang diresmikan, basemen dan musalah gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang tergenang banjir.
Genangan banjir yang mencapai 30 sentimeter itu akibat buruknya sistem perairan di area gedung DPK Kota Serang.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang, Tb. Urip menjelaskan banjir terjadi karena air pembuangan dari perumahan masyarakat mengalir ke gedung DPK
“Disalurkan lewat got ke kita, di sini ada kubangan terus disedot pakai mesin. Aliran air di atas posisi bangunan di bawah ditambah debit air yang datang dengan yang keluar tidak seimbang banjir yang terjadi,” jelas Urip kepada Tangerang Ekspres, Rabu (1/3).
Dikatakan Urip, pihaknya akan mengajukan untuk menutup basemen dengan cara menimbun, karena ia menilai keberadaan basemen yang berada di bawah saluran perairan sampai kapanpun akan tetap tergenang banjir.
“Tapi saya sepakat untuk diurug, cuma setuju tidak Sekda dan Pak Walikotanya. Di bawah ada musalah juga tidak kepake akhirnya, sayang banget,” katanya.
Selain itu, Urip juga menjelaskan perairan yang tidak rapi tersebut bisa saja ditanggulangi dengan membuat sungai sodetan di area gedung DPK Kota Serang.
“Kita lihat anggaran di tahun 2023 ada berapa, saya sudah lapor ke Asda dan Sekda, ini mau diapakan, barangkali biayanya juga mahal walaupun saya tidak tahu tapi mau gimana lagi,” ucapnya.
Di tempat lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang, Nanang Saefudin mengatakan pihaknya menunggu usulan dari Kepala DPK Kota Serang penanggulangan banjir tersebut baiknya seperti apa.
“Itu kan bekas tanah lembulung, di atasnya ada perumahan-perumahan lalu mengalir ke situ, ya tentu kita sudah siapkan alat pompa dan segala macam tentu akan kita perbaiki dan pimpinan OPD segera berkoordinasi jika butuh bantuan PU,” katanya.
Nanang menuturkan mewajarkan jika ada banyak kendala di gedung baru tersebut. Ia meyakini kejadian banjir tersebut pasti bisa ditanggulangi secepat mungkin.
“Usulkan ke kita nanti kita bahas bareng-bareng bagaimana banjir yang ada di perpustakaan itu, pasti ada jalan keluarnya,” tuturnya. (*)
Reporter: Dani Mukarom
Editor: Sutanto Ibnu Omo