TangerangEkspres.co.id – Akidah merupakan sendi utama dan ajaran yang dibawa oleh setiap nabi dan rasul. Oleh karena itu, setiap muslim harus mengetahui hal tersebut.
Pada kesempatan ini, kami berusaha suguhkan pertanyaan dan jawaban tentang akidah Islam yang sahih sesuai pemahaman pendahulu kita yang saleh.
Tulisan ini dikutip dari Buku “Ambillah Aqidahmu dari al-Qur’an dan as-Sunnah” karya Muhammad Jamil Zainu. Buku ini diterbitkan oleh Maktabah an-Nahl Solo pada 2006.
Pertanyaan yang dilengkapi dengan jawaban ini sengaja disajikan agar lebih mudah untuk dipahami oleh setiap muslim.
Dengan memahami akidah tersebut diharapkan setiap muslim bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menggapai keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Untuk kali ini, kami menyajikan tiga pertanyaan plus jawabannya.
Pertanyaan 1:
Mengapa dan untuk apa Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan kita?
Jawab 1:
Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan kita agar kita beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya.
Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam al-Qur’an surat adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya,
“Tidaklah Aku (Allah) ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
Lantas sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim rahimahumallah yang artinya,
“Hak Allah Subhanahu wa Ta’ala atas hamba-Nya ialah supaya hamba itu beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya.”
Pertanyaan 2:
Apakah ibadah itu?
Jawab 2:
Ibadah adalah kata atau istilah yang meliputi semua perkara yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik perkataan maupun perbuatan (lahir dan batin), seperti doa, salat, menyembelih hewan (kurban), dan sebagainya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya),
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya salatku, kurbanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, Pencipta alam semesta ini'”. (al-An’am: 162)
Juga sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam hadis kudsi (yang artinya),
“Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Tidaklah mendekatkan diri hamba-Ku kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Aku wajibkan kepadanya'”. (H.R. Bukhari)
Pertanyaan 3:
Bagaimana kita beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?
Jawab 3:
Beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dilakukan sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (yang artinya),
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan taatilah Rasul-Nya dan janganlah kalian rusak amalan kalian!” (Muhammad: 33)
Juga sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam (yang artinya),
“Barang siapa yang beramal tanpa ada perintah dari kami, maka tertolak.” (H.R. Muslim) (*)
Editor: Sutanto Ibnu Omo