Beranda TANGERANG HUB Pedagang dan Warga Keluhkan Debu Proyek Normalisasi Irigasi di Jalan Raya Mauk

Pedagang dan Warga Keluhkan Debu Proyek Normalisasi Irigasi di Jalan Raya Mauk

0
BERBAGI
Paparan debu menempel di atas etalase papan milik pedagang makanan di Jalan Raya Mauk, Kampung Pondok, RT 03 RW 01, Desa Tegal Kunir Kidul, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Kamis, 5 Oktober 2023. Foto Zakky Adnan/Tangerang Ekspres

TANGERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Proyek normalisasi irigasi di Jalan Raya Otto Iskandardinata atau dikenal Jalan Raya Mauk, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang dikeluhkan pedagang dan warga.

Keluhan itu muncul lantaran paparan debu yang berterbangan membuat pengap pernapasan dan mengotori etalase pedagang.

Umrati, salah seorang pedagang makanan, mengatakan pelaksana proyek normalisasi irigasi di Jalan Raya Mauk tidak membersihkan lumpur yang berceceran di jalan raya dengan cara disemprot air.

“Harusnya lumpur yang berceceran dan bekas pasir semen di jalan itu didemprot air. Jadi, misalkan lumpurnya udah kering, apalagi kemarau begini, agar debunya enggak berterbangan ke mana-mana,” kata ibu dua anak ini, Kamis, 5 Oktober 2023.

Menurut Umyati, setelah berjalan proyek normalisasi irigasi persis di seberang depan rumah sekaligus tempat usahanya, anaknya yang berusia 3 tahun sering batuk pilek.

“Enggak tahu nih, mungkin karena banyaknya paparan debu sejak ada proyek, jadi anak yang nomor dua batuk pilek terus,” imbuh warga Kampung Kebon, RT 03 RW 01, Desa Tegal Kunir Kidul, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Haerudin, warga setempat, pun mengungkapkan sudah bosan menegur pekerja pelaksana proyek agar menyemprot lumpur yang berceceran dan sisa pasir semen di jalan raya.

“Hampir tiap hari ditegur, tapi enggak digubris. Bingung saya mau ngadu ke mana lagi,” tuturnya dengan nada rendah.

Haerudin menambahkan, ia bukan bermaksud mempermasalahkan pelaksanaan proyek normalisasi irigasi. Sebab normalisasi irigasi pasti bermanfaat. Melainkan ia hanya meminta pelaksanaan proyek tersebut memperhatikan kebersihan agar tidak banyak paparan debu.

Samentara saat dikonfirmasi di lokasi proyek, seorang mandor pekerja bernama Nurhuda mengatakan, dirinya hanya bertugas di bidang sarana, jadi hanya bisa mengajukan ke PT Ciasem (perusahaan pelaksana kegiatan).

“Kalau saya cuma sarana, ini saya bisanya cuma mengajukan Pak. Yang megang kerjaan ini kan PT Ciasem. Kalau saya borongnya di batu, mas. Kalau penggalian dan pembersihan, kan udah lain lagi jalur, cuman saya bisa menyampaikan,” ucapnya.

Reporter: Zakky Adnan

Editor: Sutanto bin Omo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here