SERANG,TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menghentikan status darurat kekeringan sejak Senin 2 Oktober 2023 kemarin. Diketahui, status darurat itu dimulai sejak Selasa 19 September 2023.
Akibat dihentikannya status tersebut, dana tidak terduga (TT) juga tidak lagi digunakan dan tersisa masih banyak.
Pejabat (Pj) Sekda Kabupaten Serang Nanang Supriatna mengatakan, sisa dana TT ini bakal digunakan untuk mengantisipasi kebencanaan lainnya saat musim penghujan tiba, seperti banjir dan tanah longsor.
“Penggunaan dana TT sudah dihentikan, sisanya masih banyak untuk antisipasi bencana yang lain. Nanti masuk musim hujan, kemungkinan adanya banjir dan tanah longsor itu khawatir ada, maka kita fokuskan ke sana,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (10/10/2023).
Nanang mengatakan, dana TT yang dicairkan Rp500 juta, digunakan untuk kekeringan selama dua minggu tersebut. Dana itu tidak habis, hanya terpakai Rp200 juta dan menyisakan Rp300 juta.
“Yang terpakai hanya Rp200 juta dari Rp500 juta, sisanya masih banyak dan kita alihkan ke bencana lainnya di musim penghujan untuk mengantisipasi,” ujarnya.
Dikatakan Nanang, pertimbangan dihentikannya status darurat kekeringan ini adalah di sebagian wilayah Kabupaten Serang sudah mulai turun hujan meskipun intensitasnya tidak tinggi.
Kemudian, permintaan permohonan bantuan dari kecamatan terdampak kekeringan sudah berkurang, tidak seperti sebelumnya banyak kecamatan melayangkan permohonan bantuan.
“Tidak diperpanjang, namun distribusi air tetap berjalan apabila ada yang memohon bantuan permintaan air bersih. Prediksi dari BMKG, di November sudah normal lagi, artinya hujan mulai turun merata, mudah-mudahan tidak meleset,” ucapnya.
Kata Nanang, keberhasilan permintaan air bersih warga kecamatan terdampak kekeringan ini bukan hanya berasal dari bantuan air bersih, melainkan karena adanya bantuan pembangunan sumur bor di 10 titik kekeringan terparah yang didanai oleh DTT.
“Bukan hanya dari Pemkab Serang saja, yang membangun sumur bor itu, tapi ada dari BBWSC3 ikut membangun di dua titik. Jadi, selain bantuan air bersih, kita juga ada pembangunan sumur, makanya bencana kekeringan bisa kita atasi,” tuturnya.
Reporter: Agung Gumelar
Editor: Sutanto bin Omo