SERANG,TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Memasuki musim kemarau panjang air sungai Ciujung di Kabupaten Serang terlihat menghitam, untuk mengetahui penyebabnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, telah melakukan pengambilan sampel terhadap air tersebut.
Ada empat titik lokasi pengambilan sampel, titik pertama sebelum kawasan industri di Kecamatan Cikeusal, kedua di bawah jembatan Kecamatan Kragilan untuk menganalisa dari kawasan industri modern Cikande.
Kemudian, ketiga di Kecamatan Carenang untuk menganalisa beban masukan dari PT. Indah Kiat dan beberapa industri lainnya, terakhir di bawah Jembatan Jongjing Kecamatan Tirtayasa.
Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda pada DLH Kabupaten Serang Muas Sisul Haq mengatakan, hasil dari pengambilan sampel air yang telah dimasukkan ke dalam laboratorium khusus, didapati semakin ke hilir sungai semakin buruk kualitas airnya.
“Dari hasil lab itu, diketahui bahwa semakin ke hilir kualitasnya makin buruk, dan titik keempat di jembatan jongjing Kecamatan Tirtayasa itu kualitasnya paling buruk,” katanya, Jumat (13/10).
Muas mengatakan, buruknya kualitas air itu berasal dari limbah domestik sebesar 60 persen dan limbah industri sebesar 40 persen. Limbah domestik ini, berasal dari aktifitas masyarakat yang mencuci di Sungai Ciujung menggunakan sabun. Sedangkan, limbah industri berasal dari limbah yang dibuang ke Sungai Ciujung.
“Kondisi ini makin diperparah dengan debit air yang mengurang, jadi airnya terhambat di titik ke empat. Karena arusnya, tidak mampu mendorong sampai ke laut tapi kalau musim hujan itu akan terdorong dan Sungai Ciujung kembali normal,” ujarnya.
Disinggung apa terdapat limbah B3 atau tidak, Muas mengaku, pihaknya hanya mengamati persoalan fisika, kimia dan biologi, tidak sampai secara spesifik menganalisa limbah B3. Karena, limbah B3 itu bukan dari airnya namun terhadap bendanya.
“Kita tidak spesifik menganalisa B3, kita cuma pengamatannya fisika, kimia dan biologi. Kita tidak spesifik apakah mengandung B3 atau tidak kita tidak, karena B3 itu ada pada bendanya bukan pada airnya,” ucapnya. (*)
Reporter: Agung Gumelar
Editor : Aries Maulansyah