PASAR KEMIS, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Maraknya kasus perundungan (bullying) di kalangan anak sekolah membuat pihak SMPN 4 Pasar Kemis Kabupaten Tangerang melakukan pengawasan ketat terhadap siswanya. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya tindakan kasus bullying ataupun pelecehan seksual.
Bahkan, pihak sekolah juga melakukan pengawasan saat mereka pada jam istirahat dan jam pulang sekolah. Karena, di jam tersebut aksi bullying bisa terjadi. Apalagi beberapa kali kasus bullying terjadi di wilayah Kabupaten Tangerang.
Kepala SMPN 4 Pasar Kemis, Sugiyanta mengatakan, kasus bullying di kalangan siswa SMP harus dicegah, karena itu akan sangat berbahaya bagi pelaku bullying dan korban bullying. Maraknya kasus bullying, sekolah sangat melakukan pengawasan ketat bagi siswanya.
“Kita melakukan pengawasan di jam istirahat dan juga pulang sekolah, para siswa kita pantau agar mereka tidak melakukan bullying. Kita juga tidak ingin siswa kita menjadi pelaku ataupun korban bullying,”ujarnya kepada tangerangekspres.co.id, Kamis 2 November 2023.
Sugiyatna menambahkan bahwa kasus bullying bisa merugikan semua pihak, bahkan sekolah juga terkena imbas jika ada yang melakukan bullying. Untuk itu, sekolah melakukan pergaulan para siswa agar mereka tidak melakukan hal yang mencoreng nama sekolah.
“Bullying, pelecehan seksual dan tindakan negatif lainnya tidak dibenarkan kami. Jika ada siswa kita melakukan seperti itu, kita tidak segan mengeluarkan mereka sebagai sanksi terberat jika masuk ke ranah hukum,”paparnya.
Ia menjelaskan, peran orangtua juga dalam pencegahan bullying sangat dibutuhkan, karena pihak sekolah tidak bisa memantau merek jika sudah diluar sekolah. Tugas orangtua lah jika siswa tersebut sudah keluar dari sekolah, karena dengan pengawasan ketat tidak akan ada siswa yang melakukan hal tidak baik.
“Orangtua punya peran penting, pengawasan ketat harus di lakukan. Karena kita tidak bisa mengawasi mereka jika sudah keluar dari lingkungan sekolah. Jadi, saya harap orangtua bisa bekerjaaama untuk bisa mencegah kasus bullying,”tuturnya. (*)
Reporter: Randy Yastiawan
Editor: Sutanto bin Omo