SERANG,TANGERANG EKSPRES. CO. ID – Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, terpantau mulai kembali mengeluarkan aktivitas erupsi sejak Minggu 26 November hingga Senin 4 Desember 2023.
Aktivitas erupsi GAK, pada Senin 4 Desember sekitar pukul 9.56 WIB terekam meluncurkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter dari puncak gunung api aktif dengan menghasilkan asap hitam tebal.
Pengamat Gunung Api Anak Krakatau Deny Mardiono mengatakan, dari pengamatan yang dilakukan terpantau pada Minggu 3 Desember GAK sudah 12 kali mengalami gempa letusan vulkanik.
Kemudian, dilanjutkan pada Senin 4 Desember dari sekitar pukul 06.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB terdapat ada lima kali gempa letusan vulkanik.
“GAK mulai erupsi, sejak Minggu 26 November hingga sekarang terpantau masih mengeluarkan aktivitas erupsi. Kemudian, erupsi terjadi dengan durasi lebih kurang dua menit 16 detik, dan paling banyak mengalami gempa letusan vulkanik terjadi pada Minggu 3 Desember,” katanya melalui telepon seluler, Senin 4 Desember 2023.
Deny mengatakan, saat ini GAK berada pada level III atau siaga, dengan jarak 5 Kilometer dari permukaan GAK dilarang mendekat.
Menurutnya, dilihat dari aktivitas GAK yang masih terus menerus mengeluarkan abu vulkaniknya, dimungkinkan erupsi masih dapat terjadi kembali.
“Sejak kelahiran GAK pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga tumbuh semakin besar dan tinggi. Kemungkinan erupsi masih ada, tapi kami tidak bisa memperkirakan berhentinya erupsi tersebut, dan hanya bisa memberikan peringatan dini kepada masyarakat supaya jangan sampai mendekat,” ujarnya.
Deny mengimbau kepada masyarakat, untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasanya serta tidak terpancing oleh isu hoax yang belakangan ini beredar mengenai aktivitas GAK.
Kemudian, bagi wisawatan maupun masyarakat tidak diperbolehkan mendekati GAK dalam radius 5 Kilometer.
“Diluar dari radius 5 Kilometer, masih dikategorikan aman, jadi untuk Anyer Cinangka dan sekitarnya masih aman asalkan tidak mendekat ke GAK. Selanjutnya, selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat, dan masyarakat tetap patuhi aturan yang sudah ditetapkan,” ucapnya. (*)
Reporter : Agung Gumelar