Beranda KEBIJAKAN Siswa SDN Merak II Diajarkan Buat Batik Dengan Ecoprint

Siswa SDN Merak II Diajarkan Buat Batik Dengan Ecoprint

0
BERBAGI
ALAMI: Siswa SDN Merak II, diajarkan membuat batik dengan cara ECO print dengan bahan dari daun yang ada di lingkungan sekolah. (Randy/Tangerangekspres.co.id)

SUKAMULYA, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Untuk meningkatkan kepekaan siswa dengan lingkungan, budaya serta kreatif dan produktif, siswa SDN Merak II diajarkan membuat kain batik dengan teknik Founding atau Eco Print.

Dalam kegiatan tersebut, siswa diajarkan bagaimana cara membuat kain batik dari bahan dedaunan yang ada di sekitar sekolah. Selain dedaunan, kegiatan membatik ini juga menggunakan bahan-bahan yang sangat ramah lingkungan.

Kepala Sekolah SDN Merak II Humaeroh mengatakan, lingkungan sekolah salah satu media pembelajaran yang bisa dimanfaatkan oleh para guru, dalam mengiplementasikan kurikulum merdeka.

Media pembelajaran tidak harus mahal dan tidak harus semuanya membeli, tapi bisa memanfaatkan lingkungan sekolah salah satunya dedaunan yang bisa di olah.

“Merujuk pada kurikulum merdeka, guru dituntut untuk produktif. Dengan cara membuat batik dari bahan daun, siswa bisa diajarkan mandiri dan kreatif serta bisa melakukan kegiatan yang tidak memerlukan bahan mahal,”ujarnya kepada Tangerangekspres.co.id, Senin 11 Desember 2023.

Humaeroh menambahkan, teknik ecoprint diartikan sebagai suatu proses untuk mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui kontak langsung. Teknik pounding adalah, memukulkan daun atau bunga ke atas kain menggunakan palu. Teknik pounding ini ibarat mencetak motif daun pada kain.

“Cara Membuat Ecoprint dengan Teknik Pounding Bentangkan kain di atas meja. Tempelkan daun-daunan yang Anda inginkan pada kain. Pukul perlahan dengan menggunakan palu hingga warna daun menempel pada kain. Angkat daun-daunan dengan hati-hati. Jemur kain hingga benar-benar kering,” papar Humaeroh di depan murid-murid.

Ia menjelaskan, kelebihan teknik pounding dibandingkan teknik lainnya adalah mudah dilakukan, tidak membutuhkan keterampilan yang tinggi dan menggunakan bahan serta alat yang lebih sedikit sehingga biaya yang diperlukan tidak banyak. Sedangkan kelemahanya adalah, pewarnaan yang dihasilkan kurang tahan lama.

“Jadi cocok diajarkan kepada anak-anak SD, karena ramah lingkungan serta bahan yang didapat tidak sulit serta hemat biaya. Jadi, mengajarkan siswa tidak perlu dengan biaya mahal. Dengan bahan yang ada, bisa diajarkan agar siswa produktif,”tutupnya. (*)

Reporter Randy Priyogo
Editor: Aries M

#ecoprint #batik #daun #sukamulya #kabupatentangerang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here