SERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Anies Rasyid Baswedan mengunjungi relawan dan simpatisan di Gedung Gelanggang Remaja (GGR) Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Kamis 21 Desember 2023.
Dihadapan ribuan relawan pendukungnya, Anies menyoroti harga sembilan bahan pokok (sembako) yang mahal dan sulit dijangkau oleh masyarakat. Dalam orasinya, ia berjanji akan menurunkan harga sembako dengan melibatkan langsung para petani.
“Hari ini harga bahan pokok mahal sekali, apakah ini masih mau dilanjutkan? Kita ingin harga bahan pokok terjangkau dengan mudah,” kata Anies saat berorasi.
Anies menuturkan, Indonesia harus menjadi negara yang adil dan makmur untuk semua warganya. Dirinya tidak ingin kemakmuran hanya dirasakan oleh segelintir orang.
“Kita ingin ada keseteraan. Itu semua bisa terjadi jika kita bergerak menjangkau semua, 14 Februari 2024 kita hanya punya waktu 6 jam untuk memutuskan kepada siapa kewenangan ini diberikan,” tuturnya.
Semua pihak, kata Anies, harus mewujudkan keinginan rakyat terkait harga sembako murah dan terjangkau.
“Kalau tidak kita harus menunggu 5 tahun lagi. Kita harus bertarung bersama-sama, karena tantangannya sangat berat” katanya.
Selain sembako murah, Anies juga menyampaikan beberapa janji politiknya, yaitu kuliah gratis, lapangan pekerjaan untuk mengentaskan kemiskinan, berobat gratis dan kesejahteraan yang setara.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Kota Serang Roni Alfanto optimis dengan kedatangan dan orasi dari Anies Baswedan di Kota Serang pihaknya bisa meraup suara kemenangan hingga 70 persen di Banten.
“Acara ini sukses, banyak relawan dan tim sukses yang datang. Ini bukti kecintaan mereka kepada pak Anies dan ingin Indonesia maju,” ucapnya.
Roni menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi atensi Anies Baswedan di Banten, salah satunya yaitu pendidikan bisa murah, kebutuhan bahan pokok bisa terjangkau, dan warga tidak lagi memiliki rasa takut menyatakan pendapat.
“Jadi apa yang disampaikan oleh pak Anies itu lebih realistis, contohnya beras mahal, padahal beli dari petaninya murah, berarti ada yang salah mangkanya kita butuh perubahan,” ucapnya. (*)
Reporter: Dani Mukarom
Editor : Andy