CIPUTAT,tangerangekspres.co.id-Wali Kota Tangsel lakukan pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Hal tersebut ditandai dengan penandatangan komitmen BIAN di Ruang Blandongan, Balai Kota, Senin (4/7).
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar, Kepala Kejari Kota Tangsel Aliansyah, Direktur RSU se-Kota Tangsel dan lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, bulan ini pihaknya melaksanakan BIAN. “Tujuan dilaksanakannya BIAN adalah untuk mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata sebagai upaya mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3i),” ujarnya, Senin (4/7).
Allin menambahkan, BIAN adalah upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara terintegrasi dimana meliputi dua dua kegiatan. Yakni, kegiatan imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela secara massal tanpa memandang status imunisasi sebelumnya kepada sasaran usia 9-59 bulan.
“Kegiatan imunisasi kejar berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12-59 bulan,” tambahnya.
Sedangkan sasaran BIAN, Allin mengaku untuk imunisasi tambahan Campak Rubella usia 9-59 bulan sebanyak 126.992 anak dan imunisasi kejar sasaran OPV sebanyak 19.106 anak. “Sasaran IPV sebanyak 37.116 anak dan sasaran DPTHBHiB sebanyak 31.524 anak,” jelasnya.
Mantan Direktur RSU Kota Tangsel ini mengungkapkan, pelayanan pemberian imunisasi BIAN dilaksanakan di Posyandu, UPTD puskesmas, rumah sakit, klinik swasta, maupun pos pelayanan imunisasi.
“Hari ini dilaksanakan kegiatan penandatanganan komitmen pelaksanaan BIAN sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi serta dukungan semua pihak agar BIAN di Kota Tangsel dapat berjalan dengan baik dan anak anak Kota Tangsel terhindar dari penyakit penyakit berbahaya,” tutupnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, sebagaimana telah kita ketahui bahwa Indonesia dalam hal ini juga Kota Tangsel telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan rubella pada 2023 serta mempertahankan indonesia bebas polio yang telah dicapai sejak 2014.
“Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir sejak 2020-2021 menyebabkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi menurun. Dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat terlihat dari adanya peningkatan jumlah kasus penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan terjadinya kejadian luar biasa seperti campak rubella dan difteri di beberapa wilayah di Indonesia,” ujarnya.
Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, bila kekurangan cakupan imunisasi itu tidak dikejar maka akan terjadi peningkatan kasus yang akan menjadi beban ganda di tengah pandemi covid-19. Untuk mengejar cakupan imunisasi yang kurang itu pemerintah akan melaksanakan BIAN pada Agustus ini.
“Saya mengajak serta menghimbau kepada semua masyarakat untuk menyukseskan dan berperan aktif dalam BIAN Kota Tangsel dengan ikut serta dalam menyosialisasikan, mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk membawa anak anak usia 9-59 bulan ke fasilitas pelayanan kesehatan agar mendapatkan-imunisasi campak rubella serta melakukan imunisasi kejar melengkapi status imunisasinya,” tambahnya.
“Kiranya pelaksanaan BIAN di Kota Tangsel dapat berjalan dengan lancar dan anak-anak di Kota Tangsel menjadi anak yang sehat dan bebas dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,” harapnya. (bud/esa)