SERPONG,tangerangekspres.co.id-Jelang Idul Adha pada 10 Juli mendatang, di Kota Tangsel terjadi penambahan hewan ternak yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebelumnya 118 ekor sapi dan kerbau terjangkit PMK dan telah sembuh.
Namun, kini bertambah 9 kasus PMK dan total menjadi 127 ekor dari jumlah hewan ternak yang masuk ke Kota Tangsel 18.966 ekor. Jumlah tersebut diketahui setelah petugas melakukan pemeriksaan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangsel Yepi Suherman mengtaalan, ada penambahan jumlah ternak kurban terjangkit PMK sampai Selasa (5/7) kemarin. “Ada 127 hewan terjangkit PMK dari 18.966 hewan jenis sapi, kerbau, domba dan kambing yang kita periksa sampai kemarin,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (6/7).
Yepi menambahkan, pada 29 Juni lalu ada 118 ternak sapi dan kerbau terjangkit PMK dari jumlah itu, 100 hewan dinyatakan sembuh dan 18 dalam pengobatan. Total ada 127 ekor dengan jumlah hewan terperiksa sebanyak 6.131 ekor dari jumlah hewan sebanyak 18.966 ekor,” tambahnya.
Masih menurutnya, pihaknya terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap hewan – hewan ternak yang ada. Terutama pada hewan ternak kurban mendekati Idul Adha mendatang.
“Pengawasan dan pemeriksaan hewan terus kita lakukan,” ungkapnya.
Masih menurutnya, pihaknya bekerjasama dengan 54 dokter hewan pada hari Idul Adha mereka akan menyebar ke lapak-lapak hewan atau pemotongan hewan. “Mereka memantau dan memeriksa hewan kurban yang akan dipotong,” ungkapnya.
“Kalau sapi yang masuk ke Tangsel ini rata-rata berasal dari Lampung, Jawa Tengah, Bali, Jawa Barat dan kalau dari Jawa Timur kita agak nolak. Karena, berdasarkan hasil edaran Menteri Pertanian dan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur bahwa wilayah Jawa Timur adalah masuk wilayah pandemi PMK,” tutupnya. (bud/esa)