CIPUTAT,TANGERANGEKSPRES.CO.ID-PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS) sebagai holding Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tangsel melahirkan satu anak perusahaan. Anak usaha bernama PT Pasar Tangsel Mandiri (PTM) ini, dibentuk untuk fokus mengelola pasar di kota termuda di Banten ini. Khususnya tiga pasar yang sudah diserahkan pengelolaannya kepada PT PITS.
Direktur Operasional (Dirops) PT PITS, Sugeng Santoso mengatakan, PT PTM dibentuk pada 27 April 2022. Perusahaan ini, akan menjadi wadah teknis PT PITS sebagai induk usaha atau holding dalam mengelola pasar. “Supaya bisnis barang dan jasa di pasar-pasar tradisional itu bisa terus tumbuh. Juga dalam rangka membantu TPID (Tim Pemantau Inflasi Daerah) dalam menjaga inflasi di Kota Tangsel,” kata Sugeng, kepada Tangerang Ekspres, Kamis (4/8).
Lebih dari itu, lanjut Sugeng, PT PTM juga dituntut mampu menghasilkan profit untuk BUMD dan Kota Tangsel secara umum. Karena, sebagai BUMD selain dibentuk untuk melayani warga juga guna menambah pundi-pundi pendapatan daerahnya. “Supaya lebih fokus sehingga bisa menambah profit untuk PITS,” katanya.
Pejabat yang merupakan Doktor Ilmu Hukum Universitas Jaya Baya ini melanjutkan, PT PTM akan mengelola tiga pasar yakni, Pasar Jombang, Pasar Serpong dan Pasar Bintaro atau Pasar Rengas. Dari ketiga pasar itu, pihaknya menargetkan PT PTM bisa meraih pendapatan hingga Rp 3 miliar. “Sekarang sudah operasional. Untuk iuran lingkungan pasar, parkir kan tidak boleh berhenti karena perusahaan baru,” imbuhnya.
Lebih jauh dikatakan Sugeng, selain mengelola pasar secara manajerial, PT PTM juga diendorse untuk bisa berusaha secara mandiri. Maka, di awal kelahirannya ini, PT PTM langsung bergerak dalam perdagangan langsung. Yakni, melalui pengadaan beras di pasar itu. “PT PTM juga menjual beras langsung kepada masyarakat. Yaitu beras Anggrek. Makanya, penyertaan modal yang diberikan itu, salah satunya untuk pengadaan barang atau beras itu,” ujar Sugeng.
Mantan Anggota DPRD Kabupaten Tangerang dan DPRD Kota Tangsel ini menjelaskan, sebagai modal awal PT PTM dibekali dana penyertaan modal sebesar Rp 7 miliar dari PT PITS. Namun, uang tersebut tidak diberikan secara langsung atau sekaligus melainkan secara bertahap. “Tahun pertama diberikan Rp 3 miliar,” ungkapnya, seraya mengatakan, PT PTM juga diberikan target bisa membagikan profit sharring sebesar Rp 3 miliar per tahun kepada PT PITS. (esa)