Beranda TANGERANG HUB Antisipasi Banjir, Wali Kota Tangerang Selatan Ajak Warga Gotong Royong

Antisipasi Banjir, Wali Kota Tangerang Selatan Ajak Warga Gotong Royong

0
BERBAGI
Pekerja melakukan pekerjaan pembangunan drainase di Jalan Pamulang Dua, Pamulang. Tri Budi/TangerangEkspres.co.id

SERPONG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengajak masyarakat untuk melaksanakan kerja bakti atau gotong royong di lingkungannya masing-masing. Terutama membersihakn saluran air yang ada disekitar tempat tinggalnya.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang bisa saja terjadi. Pasalnya, saat ini sudah mulai maduk musim penghujan dan dikhawatirkan bila tidak diantisipasi dari sekarang akan membawa dampak negatif bagi masyarakat.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, memasuki musim penghujam masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungannya. “Saya mengajak masyarakat kepada, camat, lurah, RT dan RW untuk melakukan kerja bakti bersih-bersih saluran air,” ujarnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, gotong royong dan bersih-bersih saluran air dapat menjadi salah satu antisipasi dini untuk menghindari terjadinya banjir.

“Kalau semua semua unsur masyarakat bekerja sama, maka dampak bencana banjir dapat terminimalisir sejak dini,” jelasnya.

Diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi  musim hujan di Kota Tangsel akan terjadi mulai pertengahan November 2023. Sedangkan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari 2024.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Tangsel Fahrizal Gumay mengatakan, pihaknya mencatat di wilayahnya terdapat 27 titik yang masuk rawan banjir.

“Jumlah ini berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi BPBD berdasarkan kejadian banjir pada tahun lalu. Kita memprediksi jumlahnya tetap,” ujarnya.

Gumay menambahkan, ada beberapa faktor penyebab banjir yang kerap terjadi di wilayahnya. Salah satunya lantaran intensitas hujan yang cukup tinggi, pendangkalan sungai dan penyempitan sungai.

Selain itu penyebab banjir juga lantaran kurangnya ruang terbuka hijau. “Ruang terbuka di Tangsel masih kurang dan ini yang menjadi penyebab terjadinya banjir saat musim penghujan,” tambahnya.

Selain banjir, pihaknya juga mengatisipasi terjadinya tanah longsor dan pohon tumbang. Untuk itu, BPBD telah pasang rambu-rambu informasi terkait rawan bencana. “49 dari 54 kelurahan di Tangsel itu rawan terjadi bencana,” tuturnya. (*)

Reporter : Tri Budi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here