Beranda BANTEN Rumah Sakit Labuan, dan Cilograng Belum Rampung, Dewan Terima Aduan Jadi Pegawai...

Rumah Sakit Labuan, dan Cilograng Belum Rampung, Dewan Terima Aduan Jadi Pegawai Bayar Rp40 Juta

0
BERBAGI
Paparkan: Sekretaris Komisi V DPRD Banten Dede Rohana saat berdiskusi dengan awak media di Pokja Wartawan Harian dan ELektronik Provinsi Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu 29 November 2023.

SERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilograng di Kabupaten Lebak, dan RSUD Labuan di Kabupaten Pandeglang masih belum dapat beroperasi di 2023, namun terdapat isu di masyarakat bahwa terdapat oknum yang meminta uang untuk bisa bekerja sebagai pegawai di RSUD tersebut.

Sekretaris Komisi V DPRD PRovinsi Banten, Dede Rohana mengatakan, bahwa pihaknya telah menerima aduan dari masyarakat bahwa terdapat oknum yang meminta uang sebesar Rp30 hingga Rp40 juta, Uang tersebut sebagai jaminan agar bisa menjadi pegawai di RSUD Cilograng, dan Labuan.

“Memang masyarakat lagi susah nyari kerja, kebetulan ada pembangunan rumah sakit di lingkungan sekitar, dan itu dimanfaatkan oleh oknum,” katanya kepada awak media dalam diskusi rutin di Pokja Wartawan Harian dan ELektronik Provinsi Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu 29 November 2023.

ia menuturkan, isu tersebut paling mudah diterima oleh masyarakat sekitar RSUD, sehingga masyarakat harus hati-hari dan harus bisa memastikan kebenaran terkait rekrutmen itu.
“Mungkin kalau orang jauh seperti di Serang akan kurang tertarik, tapi ini paling enak bagi oknum untuk bisa menipu masyarakat sekitar,” ujarnya.

Dikatakan Dede, RSUD Cilograng dan Labuan memang seharusnya sudah bisa beroperasional di tahun ini. Namun akibat beberapa hal, maka target operasional dilanjut di tahun 2024.

“Makanya kita dorong agar tahun depan benar-benar bisa beroperasi, kalau tidak anggaran yang besar itu akan disayangkan,” terangnya.

Dengan beredarnya isu tersebut, pihaknya juga akan mencoba memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yakni DInas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten untuk mempetanyakan kebenaran hal itu.

“Memang seharusnya rekrutmen sudah bisa dilakukan, tapi karena terkendala jadi belum dilaksanakan, kita juga akan panggil dinas terkait,” jelasnya.

ia juga meminta Dinkes Banten agar memberikan informasi rekrutmen secara terbuka, sehingga dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang ada di Banten.

“Kita minta itu dibuka yang seterangnya, kami minta tahapan di tahun depan, informasii harus disebarkan ke lingkungan sekitar,” paparnya. (*)

Reporter: Syirojul Umam
Editor : Andy

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here