Beranda BANTEN Polda Banten Minta Warga Pesisir dan Nelayan Waspada Gunung Anak Krakatau

Polda Banten Minta Warga Pesisir dan Nelayan Waspada Gunung Anak Krakatau

0
BERBAGI
SOSIALISASI ERUPSI GAK: Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto memberi keterangan pada wartawan terkait erupsi Gunung Anak Krakatau.

SERANG,TANGERANGEKSPRES.CO.ID — Polda Banten meminta, warga pesisir pantai dan nelayan mewaspadai pergerakan Gunung Anak Krakatau (GAK), di perairan Selat Sunda yang belakangan ini telah beberapa kali terjadi erupsi.

Selain itu, warga pesisir pantai dan nelayan dilarang mendekati GAK dengan jarak 5 Kilometer untuk menghindari letusan gunung api tersebut.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto mengatakan, sejak lahirnya GAK pada Juni 1927 sampai sekarang erupsi berulang kali terus terjadi.

Akibat erupsi tersebut, membuat GAK tumbuh semakin besar dan tinggi, dan karakter letusannya berupa erupsi eksplosif erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.

“Akhir tahun ini, GAK mulai menunjukkan masa aktifnya, dibuktikan dengan sering terjadinya erupsi sejak bulan lalu,” katanya, Rabu 6 Desember 2023.

Atas erupsi yang sering terjadi, Didik menghimbau, agar warga pesisir khususnya yang berprofesi sebagai nelayan, untuk tidak mendekati GAK.

Adapun jarak aman atas aktivasi GAK yaitu, radius 5 Kilometer dari kawah aktif. Sehingga, diluar dari jarak radius tersebut masih dalam kategori aman.

“Saat ini GAK berada pada level III atau siaga, kami mengimbau kepada warga di pesisir khususnya nelayan, agar tidak mendekat dengan radius lima kilometer. Namun, diluar dari radius lima Kilometer tersebut, masih terbilang aman,” ujarnya.

Didik menjelaskan, informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), bahwa pada Rabu 6 Desember 2023 setidaknya sudah dua kali GAK mengalami erupsi.

Erupsi pertama, terjadi sekitar pukul 00.06 WIB dengan tinggi kolom abu kurang lebih 1.000 meter diatas puncak, atau kurang lebih 1.157 meter diatas permukaan laut.

Selanjutnya, erupsi kedua terjadi pada pukul 09.54 WIB dengan ketinggian kolam abu kurang lebih 500 meter diatas puncak gunung, atau kurang lebih 657 meter diatas permukaan laut.

“Hasil pengamatan visual dan instrumental, teramati GAK berada pada level III atau siaga, dengan mengalami peningkatan aktivitas mengalami erupsi. Dengan begitu, dilarang mendekat karena khawatir akan terjadi erupsi kembali,” ucapnya. (*)

Reporter : Agung Gumelar
Editor: Aries M

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here