TANGERANG – Pemkot Tangerang menambah lagi destinasi pariwisata berbasis kampung. Namanya: Kampung Markisa. Lokasi kampung wisata ini Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Pembukaan Kampung Markisa ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Salah seorang tokoh pemuda Kampung Markisa, Taufik Romdoni mengatakan, latar belakang dibuatnya Kampung Markisa menjadi destinasti wisata bermula karena awalnya ada alih fungsi lahan yang semula kebun dan penampungan air menjadi tempat pembuangan sampah.
“Kalau hujan turun tempat ini banjir hingga setinggi lebih dari 30 cm atau setinggi lutut orang dewasa. Kalau banjir warga kerap yang kena gatal-gatal dan diare,” ucapnya ketika ditemui Tangerang Ekspres, Senin (23/7).
Tidak mau menderita seumur hidup, dia bersama dengan warga lainnya bergotong-royong menata lokasi tersebut sejak 2015. Mulai dari memasang sumur resapan yang jumlahnya kini telah mencapai 80 lubang, kemudian menanam sayuran dan membiasakan hidup bersih.
Walhasil dari usaha swadaya masyarakat sedikit demi sedikit lokasi tersebut berhasil disulap menjadi lokasi yang hiijau dan layak untuk dikunjungi. “Awal 2018 kami mulai melakukan penghijauan sendiri. Kebetulan ada program pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dengan keinginan yang kuat akhirnya banyak masyarakat yang simpati dengan program kami,” tambah pria yang akrab disapa Opik ini.
Agar dapat memberikan nilai ekonomis kepada masyarakat, dia bersama dengan warga lainnya rutin mengadakan rapat setia malam minggu. Tujuannya untuk membahas inovasi apa yang akan dilakukan untuk memberdayakan Kampung Markisa. Opik mengaku selama proses penataan kampung yang memiliki arti Mari Kita Sadar ini tidak lepas dari berbagai permasalahan.
Salah satunya adalah pandangan masyarakat yang tertutup akan besarnya manfaat dari sektor pariwisata. Ia menceritakan, saat proses pengerjaan pernah diklaim telah mengerjakan sesuatu yang sia-sia dan mengerjakan sesuatu untuk kepentingan pribadi.
“Kami buktikan, terus kita maju dan jangan pernah menoleh ke belakang akhirnya mereka malu sendiri. Sekarang mereka bahkan jadi donatur untuk selalu mensupport,” ujarnya.
Di lokasi tersebut pengunjung dapat menikmati berbagai tanaman yang subur dan asri. Salah satunya adalah tanaman obat keluarga, tanaman sayuran serta tanaman buah yang letaknya berada di bagian selatan. Di bagian utara pengunjung dapat melihat program pembesaran ikan lele dan ikan nila. Selain itu terdapat saung yang dapat digunakan masyarakat berdagang makanan. “Ke depannya akan ditanam tanaman yang dapat berkontribusi untuk masyarakat, salah satunya bunga lavender,” pungkasnya. (mg-6/bha)