TANGERANG — Adanya penataan kawasan konservasi mangrove dan ekowisata Ketapang Urban Aquaculture (KUA), di Kampung Pelelangan, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, menghidupkan Usaha Kecil Menengah (UKM) warga sekitar.
Jariyatun, seorang pedagang makanan, mengaku mendapatkan omzet mencapai Rp1 juta sampai Rp3 juta per hari, di kios UMKM, di kawasan tersebut yang dikelola pemerintah kecamatan setempat.
“Jumat pekan lalu sampai hari ini, omzet saya Rp1 juta sampai Rp3 juta per hari,” kata Jariyatun kepada wartawan, di lokasi, Senin (31/10).
Warga Kampung Pelelangan, RT 13 RW 05, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang ini menjelaskan, menjual makaman di kawasan tersebut diantaranya mi ayam Rp10 ribu, soto ayam Rp10 ribu, ikan bakar kuwe Rp50 ribu, udang bakar Rp50 ribu per porsi.
Jariyatun bersyukur terdapat penataan kawasan konservasi mangrove dan ekowisata KUA di kampungnya. Sebab demikian, mendatangkan keberkahan bagi warga kampungnya yang ingin berjualan makanan dan minuman.
“Dulu, kampung kami kumuh dan kotor. Sekarang rapih, bersih dan banyak dikunjungi wisatawan untuk main ke Ketapang Urban Aquaculture,” tuturnya.
Terpisah, Camat Mauk Arif Rahman Hakim, melalui Srkretaris Kecamatan Mauk Khalid Mawardi menjelaskan, terdapat 10 kios UMKM di kawasan tersebut yang menjadi binaan TP PKK Kecamatan Mauk. Lalu, teradapat 4 kios binaan Dinas Perikanan.
“Alhamdulillah, saat ini, warga setempat masih digratiskan mengisi kios-kios di kawasan tersebut. Rata-rata, mereka menjual makanan khas laut,” kata Khalid. (zky)