Tangerang ekspres.co.id — Konferensi pers di Aula Kecamatan Cisoka yang dihadiri Forum Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) terkait dengan viralnya video ritual membawa anjing hitam tidak ada sesi tanya jawab.
Rilis yang dibacakan Camat Cisoka Encep Sahayat hanya menerangkan terkait hasil monitoring dan klarifikasi di lapangan. Ia menyatakan, terkait fenomena dengan adanya video ritual ziarah kubur di Kampung Cibuluh, RT02/02, Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka sudah dibahas dalam rapat koordinasi pada Selasa 14 Februari 2023 di Aula Kecamatan Cisoka.
“Saudara Aliyudin yang merupakan pemilik tempat sudah klarifikasi kalau kegiatannya tidak sesuai dengan kaidah Islam sebagai dilakukan warga pada umunya. Saudara Ailyudin bersedia menghentikan kegiatan tersebut,” jelasnya saat konferensi pers di Aula Kecamatan Cisoka, Rabu 15 Februari 2023.
Encep menuturkan, lokasi makam yang dipakai ritual ziarah dibongkar pemiliknya sendiri tanpa ada paksaan.
“Saudara Aliyudin memohon maaf kepada masyarakat. Ia juga membongkar sendiri bangunan menyerupai makam. Aliyudin berjanji tidak meneruskan dan menghentikan. Yang bersangkutan juga menyatakan tidak benar isu yang beredar semakin dijilat anjing hitam miliknya semakin banyak rejeki,” jelasnya.
Sementara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cisoka Kiyai Juhri mengatakan, sudah ada pembacaan rilis akan beredarnya video berziarah membawa anjing hitam. “Itu tidak sesat. Tadi sudah dibacakan yah rilisnya, sesuai dengan rilis saja,” pungkasnya.
Keterangan yang didapat dari sumber Tangerang Ekspres, bangunan yang digunakan ritual di Kampung Cibuluh, Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka dinamakan padepokan. Bangunan tersebut terlihat semi permanen di mana makam yang dijadikan lokasi ritual disusun secara berundak dari batu bata merah dan berlokasi di tengah perkampungan warga.
Peziarah mengenali bangunan tersebut lantaran ada dua tugu yang disusun secara berundak dari batu bata merah. Pendopo dicat warna hijau dengan ditempeli makam ulama terkenal di Banten dan foto ulama Tuan Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani.
Warga awal mula tidak mencurigai kegiatan ritual tersebut. Namun, dua minggu belakangan baru terbongkar adanya praktik ritual yang tidak lazim. Yakni, membawa anjing hitam ke dalam lokasi makam dan peziarah wajib dijilati anjing sebelum ritual.
Informasi yang didapat, peziarah rata-rata ingin untuk disembuhkan penyakit. Serta, urusan atau masalah usaha dilancarkan.
Reporter: Asep Sunaryo