TANGERANG – Warga Desa Tanjung Pasir, melakukan demo di depan rumah Kades Tanjung Pasir. Mereka menuntut oknum warga yang memanfaatkan moment banjir untuk meminta sumbangan dengan mengatasnamakan warga ke pihak tertentu.
Tidak tanggung-tanggung, oknum warga tersebut nekad meminta sumbangan kepada perusahaan, pejabat bahkan perorangan. Dalihnya, untuk membeli mesin pompa penyedot ai, guna mengatasi banjir yang saat ini sedang terjadi.
Hidayat salah satu warga yang mendemo rumah Kades Tanjung Pasir mengatakan, aksi tersebut dilakukan karena kesal ada oknum warga yang memanfaatkan banjir untuk keuntungan pribadi. Padahal warga lainnya tidak pernah meminta sumbangan saat banjir.
“Kami menuntut Kepala Desa untuk mengambil tindakan. Jangan sampai dibiarkan karena akan keenakan di atas penderitaan warga yang terdampak banjir,”ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (26/2).
Sementara itu, Kades Tanjung pasir Arun membenarkan, ada oknum warganya yang meminta sumbangan dengan mengatas namakan warga. Menurutnya, oknum tersebut meminta sumbangan dengan dalih untuk membeli mesin pompa penyedot air.
“Iya benar. Saya dapat laporan dari warga. Katanya ada orang Kampung Gaga yang meminta sumbangan ke perusahaan, pejabat bahkan kepada perorangan dengan dalih untuk membeli mesin pompa penyedot air,”ungkapnya.
Arun menambahkan, uang dari hasil meminta sumbangan tersebut, terpampang disebuah papan yang ditempel disalahsatu tiang listrik, dengan tulisan pompa ini hasil swadaya masyarakat. Di sana juga terlihat jelas nama-nama penyumbang beserta rincian nominalnya.
“Warga Tanjung Pasir meminta transparansi hasil dari sumbangan itu. Hasilnya, berapa dan dibelikan apa saja, kemudian sisanya untuk apa,”paparnya.
Ia menjelaskan, jika uang hasil dari meminta sumbangan tersebut dibelikan satu unit mesin pompa penyedot air, uang tersebut lebih daripada cukup, bahkan masih tersisa banyak.
“Harga pasaran mesin penyedot air sekitar Rp 14 juta per unit. Sedangkan uang yang didapat dari hasil meminta sumbangan bisa mencapai puluhan juta rupiah,”katanya.
Arun menyesalkan, adanya oknum warga yang meminta sumbangan dengan mengatasnamakan warga desa Tanjung Pasir. Menurutnya, sangat merugikan pemerintah desa. Apalagi banyak warga yang menanyakan hasil daripada sumbangan tersebut.
“Pihak desa, awalnya tidak tahu ada oknum warga yang meminta sumbangan mengatas namakan warga Tanjung Pasir Sebab oknum tersebut tidak pernah membuat profosal serta berkomunikasi dengan pihak desa untuk meminta sumbangan kepada pihak lain,”tutupnya. (ran)