Beranda KEBIJAKAN Gedung Baru Gusur KNPI, Para Mantan Ketua Siap Bergerak

Gedung Baru Gusur KNPI, Para Mantan Ketua Siap Bergerak

0
BERBAGI

TANGERANG–Gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang dirobohkan dan dibangun lagi oleh Pemkot Tangerang. Namun nama KNPI tergusur. Gedung itu tidak lagi bernama gedung KNPI. Sejarah panjang perjuangan para pendiri KNPI Kota Tangerang akan ikut terkubur. Tak berarti. Sia-sia.

Gedung baru di Jalan A.Damyati, Sukasari, Kecamatan Tangerang itu, oleh pemkot diberi nama Gedung Pemuda Tangerang Kreatif Hub. Nama KNPI dilenyapkan. Ketua KNPI Kota Tangerang Yudhistira Prasasta bersama para mantan ketua dan pengurus KNPI sudah merapatkan barisan untuk mempertahankan gedung itu sebagai identitas dan eksistensi KNPI Kota Tangerang.

“Saya sedih nama KNPI hilang. Gedung lama itu dibangun atas perjuangan para pengurus dan ketua KNPI. Sekarang sudah jadi gedung baru mengapa nama KNPI hilang,” kata mantan Ketua KNPI Ahmad Kosasih yang kini menjabat Dekan Universitas Muhamadiyah (UMT) Tangerang.

Jumat (24/2), sejumlah mantan pengurus dan ketua KNPI Kota Tangerang berkumpul. Antaralain, Oman Jumansyah, Adam Dhoiri, Ahmad Kosasih, Boim, Agus Muslim, Uis Adi Dharmawan, Hendri Zain dan para ketua PK. Mereka menyatukan tekad, ‘Gedung KNPI Harga Mati’.

Agus Muslim menambahkan tidak adanya nama KNPI di gedung baru itu, sama saja tidak mengakui eksistensi KNPI. Menurutnya, para pemuda ini calon pemimpin masa depan. Di KNPI itulah, para pemuda digembleng dan dididik menjadi calon pemimpin. “Lebih baik ngampar, daripada menempati gedung baru tapi tidak punya identitas. Buat apa mengelola gedung baru, tapi eksistensi KNPI disepelekan,” tegas Agus Muslim yang juga Ketua Bawaslu Kota Tangerang ini.

Ia menegaskan, dana hibah yang digelontorkan Pemkot Tangerang kepada KNPI adalah kewajiban yang sudah diatur dalam undang-undang kepemudaan. “Jangan karena diberi dana hibah, kita mengorbankan sejarah perjuangan para senior-senior KNPI,” tegasnya.

Adam Dhoiri menegaskan, tidak adanya nama KNPI di gedung yang baru itu, sama saja menghilangkan sejarah dan identitas KNPI Kota Tangerang. “Buat apa menempati gedung megah, tapi tidak punya identitas,” kata Adam yang kini menjadi salah satu pejabat di Pemkot Tangsel. Ia menegaskan, Pemkot Tangerang tidak bisa seenaknya melupakan sejarah panjang KNPI Kota Tangerang. Menurutnya, gedung KNPI lama dibangun sebelum ada Pemkot Tangerang lahir. Waktu itu masih menjadi bagian dari Kabupaten Tangerang yang dipimpin Bupati Tangerang Tajus Sobirin.

“Para senior kita yang berjuang meyakinkan Bupati Tajus Sobirin, bahwa KNPI punya peran penting dalam pembangunan. Akhirnya, bupati mau membangunkan gedung dan diberi nama gedung KNPI, kenapa sekarang nama KNPI mau digusur,” tegasnya.

Oman Jumansyah menambahkan, anggota dan pengurus KNPI di era Yudhistira tidak boleh kehilangan daya kritis terhadap Pemkot Tangerang. “Jangan karena mendapat dana hibah, daya kritis hilang. Nama KNPI harus dipertahankan, tidak ada nama lain,” tegasnya. Ia menegaskan, pembangunan fisik yang dilakukan Pemkot Tangerang sangat dibutuhkan warga. Namun, jangan sampai pembangunan itu menghilangkan nilai-nilai sejarah.

Di gedung KNPI itu, di era Oman menjadi ketua, salah satu karya yang ditelurkan adalah mendirikan sekolah kejar paket A,B dan C di gedung KNPI, bagi warga putus sekolah dan yang tak mampu. “Waktu itu, kita berikan gratis. Guru pengajarnya kita bayar dengan usaha kita, tidak meminta bantuan pemerintah. Alhamdulillah, ada lulusan kejar paket kita yang bisa kuliah dan ada juga yang menjadi PNS di Pemkot Tangerang,” lanjut Oman yang kini menjabat Ketua PMI Kota Tangerang.

Ketua KNPI Kota Tangerang Yudhistira menjelaskan dari perencanaan pembangunan gedung, Pemkot Tangerang sepakat membangun gedung baru untuk KNPI. Tapi, setelah gedung jadi, nama KNPI dihilangkan begitu saja.

Ia mengaku sudah berkali-kali melakukan komunikasi dengan Pemkot Tangerang soal penamaan gedung baru itu. Sejak proyek pembangunan gedung dimulai, nama proyek sudah berubah menjadi proyek pembangunan gedung pemuda. Ia lantas berkomunikasi dengan pemkot meminta penjelasan akan hal itu. Namun, pemkot tetap keuhkeuh tidak mau mengubahnya.

“Pemkot masih bimbang memberikan penamaan gedung, masih keuhkeuh gedung pemuda,” jelasnya. Bahkab saat tasyakuran pembangunan di gedung baru, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah yang hadir masih menyebutnya gedung pemuda. Yudhistira membeberkan, sudah berkomunikasi soal penamaan gedung dengan Arief.

Arief tetap ingin namanya gedung pemuda. Yudhistira belum memutuskan dan akan berkonsultasi dengan para mantan ketua KNPI. “Kenapa harus menengok masa lalu, kenapa harus meminta pendapat mereka, kan sekarang ketuanya Yudhis,” kata Arief seperti diceritakan Yudhistira.

Namun, Yudhistira tetap tidak mau memutuskan dan lebih memilih meminta pendapat para mantan ketua KNPI. Ia menegaskan, setelah mendengar aspirasi dari para mantan ketua KNPI dan pengurus PK, disepakati gedung harus berlabel, gedung KNPI. Yudhistira juga tak mau membuat dosa sejarah. “Kita siap bergerak mempertahankan gedung KNPI. Gedung KNPI menjadi harga mati,” tegasnya yang diaminin seluruh pengurus kecamatan dan para mantan ketua KNPI. (tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here