Beranda BANTEN Siswa SMAN 12 Kabupaten Tangerang, Larang Siswanya Ikut Aksi Demonstrasi

Siswa SMAN 12 Kabupaten Tangerang, Larang Siswanya Ikut Aksi Demonstrasi

0
BERBAGI
Beberapa siswa dari sekolah yang ada di wilayah Kosambi dan Teluknaga, mengikuti demo di Jalan Dadap Perancis beberapa waktu lalu. Foto Randy Yastiawan/tangerangekspres.com

TANGERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – SMAN 12 Kabupaten Tangerang, menegaskan siswanya tidak boleh mengikuti aksi demo yang sering terjadi di Kabupaten Tangerang ataupun di luar kabupaten Tangerang. Hal tersebut, karena belum waktunya menyampaikan aspirasi dan juga khawatir menjadi korban dari pihak manapun.

Beberapa kali ada ajakan demo, siswa SMAN 12 langsung di pantau. Hal tersebut, agar para siswa tidak ikut aksi demo yang tidak tau apa yang di demo dan tujuannya apa. Karena, sejauh ini pelajar yang ikut demo karena tidak tahu apa-apa hanya di ajak saja.

Kepala Sekolah SMAN 12 Kabupaten Tangerang Ishar Dasuki Tasim mengatakan, siswa SMAN 12 tidak boleh dan dilarang untuk mengikuti aksi demontrasi dimanapun, karena memang bukan ranah siswa melaky aksi demo bersama mahasiswa dan masyarakat umum.

“Demo yang diikuti hanya karena mau di bilang keren saja, tetapi sebenarnya mereka tidak tahu apa yang di demo dan tujuannya apa demo tersebut digelar,”ujarnya kepada Tangerangekspres.co.id, Senin 23 Oktober 2023.

Dasuki menambahkan, jika ada siswa yang ketahuan mengikuti aksi demo dengan mahasiswa dan masyarakat, pihaknya akan memanggil orangtua siswa untuk diberikan nasihat. Karena, tugas siswa adalah belajar dan bukan urusan siswa.

“Tugas pelajar adalah belajar, mencapai cita-cita dan membuat bangga orangtua. Jangan sampai ikut-ikutan demo yang sebenarnya tidak tahu apa yang di demo. Tugas paling penting adalah menjadi pelajar yang berprestasi,”paparnya.

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya juga sudah mengimbau kepada siswa, sampai saat ini siswanya tidak ada yang mau ikut demo dimanapun, karena jika ketahuan akan dianggap bolos sekolah dan juga akan dipanggil orangtuanya agar orangtuanya tahu.

“Kita tidak mau menghukum siswa, hanya kita panggil orangtuanya untuk memberitahu anaknya ikut demo. Agar, kedepannya diberikan nasihat biar menjadi siswa berprestasi. Kalau kita yang menasihati, takut nanti malah salah paham,”tutupnya.(*)

Reporter: Randy Yastiawan

Editor: Sutanto bin Omo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here