PAMULANG-Pembangunan gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel akan dimulai bulan depan. Saat ini Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangsel melakukan tes air untuk mengetahui kekuatan tanah dalam menahan beban.
Kepala Bidang Bangunan Non-Perkantoran pada DBPR Kota Tangsel Buana Mahardika mengatakan, tes dilakukan dengan mengebor tanah seperti mengebor sumur menggunakan mesin.
“Tes dilakukan untuk mengetahui kekuatan tanah dalam menahan beban di atasnya,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (23/7).
Buana menambahkan, dalam tahap pembangunan suatu struktur bangunan dibutuhkan data besaran daya dukung tanah dalam menerima beban. Daya dukung tanah perlu diketahui untuk menghitung dan merencanakan dimensi pondasi yang dapat mendukung beban struktur yang akan dibangun.
Apabila daya dukung tanah tidak menerima beban dari struktur yang direncanakan, dengan data daya dukung tanah yang diketahui petugas dapat melakukan perlakukan tertentu. “Tujuannya agar nilai daya dukung tanah dapat mencapai nilai yang diinginkan,” tambahnya.
Menurutnya, penimbunan dan pemadatan merupakan salah satu perlakukan tertentu untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah. “Setelah tes dilakukan mudah-mudahan kita segera mendapatkan kepastian kekuatan tanah dalam menahan beban di atasnya,” jelasnya.
Masih menurutnya, untuk tahap satu DBPR Tangsel menyiapkan Rp 9 Miliar untuk bangunannya saja. “Tahun depan baru akan dilengkapi listrik, pendingin udara atau AC, lift tapi, untuk tahun depan anggarannya belum besarnya berapa,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Tangsel KH. Saidih menyambut baik pembangunan yang akan dimulai Agustus nanti. Ia berharap pembangunannya bisa segera dimulai dan selesai tepat waktu sesuai yang direncanakan. “Sehingga gedung tersebut bisa segera dipakai aktivitas keagaman,” ujarnya.
KH Saidih menambahkan, pembangunan gedung kantor pelayanan keagamaan merupakan wujud komitmen Pemkot Tangsel dalam perwujudan Tangsel yang religius.
“Diharapkan, dengan adanya gedung itu nantinya MUI, LPTQ, Baznas, IPHI, dan FKUB Tangsel dapat bekerja lebih baik dan optimal sehingga pelayanan keagamaan sesuai harapan masyarakat,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gedung kantor pelayanan keagamaan atau gedung MUI Tangsel akan dibangun lima lantai. Dengan rincian, lantai 1 untuk MUI Tangsel, lantai 2 untuk LPTQ Tangsel, lantai 3 untuk Baznas, lantai 4 untuk FKUB dan IPHI, serta lantai 5 aula. Fasilitas aula diperkirakan bisa menampaung sekitar 500 orang serat dilengkapi dengan lift. (bud/esa)