KOTA TANGERANG-Di Kota Tangerang, ratusan pegawai honorer K2 yang sudah mendaftar lowongan penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) belum mendapat nomor tes. Pemkot Tangerang sebagai penyelenggara tes, belum memastikan kapan tes bakal digelar. Padahal, jadwal tes P3K digelar hari ini, Sabtu (23/2) dan besok, Minggu (24/2).
Untuk materi soal ujian, pengawas dan tenaga teknis lainnya, berasal dari BKN. Untuk penyediaan tempat dan komputer, dibebankan kepada Pemkot Tangerang. Walikota Tangerang Arief R Wismansyah memastikan tes penerimaan P3K tetap akan dilaksanakan. Namun, ia belum bisa memastikan kapan tes bakal digelar. Arief, menegaskan sudah mendapatkan petunjuk pelaksanaan dan teknis dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). “Sekarang sedang proses pengambilan data peserta yang sudah melakukan pendaftaran. Insya Allah besok (hari ini) atau Minggu kita melaksanakan tesnya,” ungkap Arief, di Masjid Bani Umar, Graha Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangsel, kemarin.
Kota Tangerang mendapat kuota untuk merekrut P3K sebanyak 650 orang. Beberapa hari lalu, ratusan guru honorer K2 yang mendaftar P3K dibuat bingung oleh Pemkot Tangerang. Mereka sudah berhasil mendaftar secara online di website milik pemerintah di https://sscasn.bkn.go.id/. Bahkan sudah dinyatakan lolos seleksi administrasi. Langkah berikutnya, mereka harus mendapatkan nomor tes dari Pemkot Tangerang. Saat mendatangi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang, justru mendapat jawaban mencengangkan. Pejabat di BKSDM menyatakan, Pemkot Tangerang tidak menyelenggarakan tes P3K. Alasanya tidak punya anggaran.
Puluhan honorer K2 panik. Menurut mereka, saat mendaftarkan diri di https://sscasn.bkn.go.id/, mereka bisa mengakses kanal untuk penerimaan P3K Kota Tangerang dan dinyatakan berhasil mendaftar. “Mengapa di tengah perjalanan, bilangnya tidak ikut merekrut P3K. Harusnya sejak awal, menyatakan tidak ikut dong,” kata salah seorang guru. Memang di website https://sscasn.bkn.go.id/ itu, untuk daerah-daerah yang tidak ikut merekrut P3K tidak bisa diakses.
Walikota Arief menyatakan siap menerima segala konsekuensi atas pelimpahan anggaran penggajian P3K dari pemerintah pusat ke dalam APBD Kota Tangerang. Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Tangerang, Ahmad Lutfi, menambahkan masih melakukan pendataan peserta yang mendaftar P3K. Data itu akan dikirim Badan Kepegawaian Negara (BKN). Ia mengakui, sempat ada kendala dalam proses penerimaan P3K. “Tes tetap akan dilaksanakan. Lokasinya di SMKN 1 Kota Tangerang, hanya waktunya apakah hari Sabtu atau Minggu, karena masih ada kendala di data dari pusat, segala sesuatunya sedang kita siapkan,” kata Lutfi saat dihubungi melalui telepon selularnya.
Lutfi menuturkan, akan memberikan informasi dan membagikan kartu peserta tes kepada masing-masing peserta yang sudah melakukan pendaftaran secara online di situs milik pemerintah pusat, https://sscasn.bkn.go.id/. “Belum tahu berapa peserta yang ikut tes, kita masih menunggu kelengkapan datanya dari pusat, nanti jika datanya sudah lengkap akan kita informasikan ke masing-masing peserta,” tutur Lutfi.
Dilain pihak, Herman, salah seorang tenaga honorer K2 yang ikut mendaftar P3K mengaku belum mendapatkan informasi bahwa Pemkot Tangerang tetap melaksanakan tes. “Waktu kita datang ke BKPSDM menanyakan kartu peserta tes P3K, malah jawabnya pemkot membatalkannya. Sekarang bilang akan melaksanakan tes. Kenapa bisa begini? ungkap Herman saat dihubungi melalui telepon selularnya.
Herman menuturkan, jika memang pemkot belum dapat petunjuk pelaksanaan pusat, sebaiknya BKPSDM menanyakan ke pemerintah pusat. “Kan bisa ditanyakan ke pusat, jangan tiba-tiba jawab tidak ada anggaran,” tuturnya. Namun, setelah mendapatkan informasi, bahwa Pemkot Tangerang tetap melaksanakan tes kepesertaan P3K, ia pun berterima kasih. “Walaupun kartu tes belum saya terima, kami ucapkan terima kasih kepada walikota telah memberikan peluang untuk menyejahterakan tenaga pendidik di Kota Tangerang ini,” paparnya.
Sementara itu, BKN merilis data, sebanyak 73.495 peserta akan mengikuti tes seleksi P3K tahap I yang digelar hari ini dan besok. Peserta diberikan waktu 120 menit untuk menyelesaikan 100 soal ujian.
Seleksi menggunakan Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara berbasis komputer. Materi tes terdiri dari tiga sub tes.
”Rinciannya, 40 soal kompetensi manajerial, 40 soal kompetensi teknis, 10 soal kompetensi sosio-kultural, dan 10 soal wawancara,” terang Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan.
Adapun nilai maksimal pada masing-masing sub tes, 40 poin untuk kompetensi manajerial dengan nilai 1 jika jawaban benar dan 0 jika salah. Kompetensi teknis memiliki skor maksimal tertinggi denganl 120 poin. Jawaban benar bernilai 3 poin dan 0 jika salah. Kemudian, kompetensi sosio-kultural sebanyak 20 poin dengan nilai 2 jika benar dan 0 jika salah.
Sementara itu, wawancara berbasis komputer memiliki skor maksimal 30 poin dengan nilai 3 atau 2 atau 1 untuk jawaban yang diberikan dan 0 jika tidak menjawab. Panitia menerapkan passing grade sebagai standar minimal kelulusan.
”Passing grade sifatnya kumulatif. Yakni, nilai gabungan kompetensi manajerial, sosio kultural dan teknis minimal 65 poin. Sedangkan, nilai wawancara minimal 15 poin,” beber Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Mudzakir.
Hal tersebut nantinya untuk menentukan ambang batas dan pemeringkatan peserta. Sekaligus menyesuaikan jumlah peserta yang diterima dengan jumlah dan jenis jabatan yang dibutuhkan. Rangkaian seleksi tersebut dilakukan untuk menilai kompetensi peserta dengan standar kompetensi jabatan yang dituju. Plus, mempertimbangkan integritas dan moralitas sebagai bahan penetapan hasil seleksi.
Selain itu, panitia juga melakukan tes fisik, psikologi, dan kesehatan jiwa. Hal tersebut sesuai pasal 19-27 Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang manajemen PPPK. Pada tes tahap I hanya membuka formasi guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh pertanian. (raf)
[…] Source link […]