Beranda NASIONAL Dewan 3 Daerah Belajar Proporsi Anggaran ke DPRD Kota Tangsel

Dewan 3 Daerah Belajar Proporsi Anggaran ke DPRD Kota Tangsel

0
BERBAGI
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Tangsel Rizki Jonis (tengah) saat menerima kunjungan anggota DPRD dari 3 daerah, di ruang aspirasi, Kamis (12/1). Foto: Endang Sahroni.

SETU,TANGERANGEKSPRES.CO.ID-Puluhan anggota legislatif dari tiga daerah mendatangi DPRD Kota Tangsel, Kamis (12/1). Mereka melakukan kunjungan kerja untuk mengetahui proses penganggaran di Kota Tangsel, khususnya mengenai proporsi anggaran belanja langsung dan tidak langsung.

Ketiga daerah yang berkunjung ke DPRD Kota Tangsel tersebut adalah berasal dari Kota Metro, Lampung Kabupaten Enrekang, Sulawesi dan Kabupaten Kaur, Bengkulu. Kehadiran puluhan legislator itu diterima Ketua Fraksi Demokrat, Rizki Jonis.

Dalam kesempatan itu, perwakilan dari DPRD Metro, Lampunh, Ahmad Husaini menyampaikan bahwa mereka datang bersama 7 orang anggota komisi 3 Metro lampung. Ia mengungkapkan bahwa Metro, Lampung, daerahnya kecil. “Kita hanya 25 anggota Dewan dan ada 6 fraksi,” jelasnya.

Adapun kedatangan mereka, dilakukan berkaitan dengan penetapan anggaran 2023. Pihaknya datang ke Tangsel karena melihat proporsi anggaran belanja di Tangsel yang cukup baik. “Kami milih Tangsel walau anggarannya jauh jumlahnya, kami baru Rp 900 miliar,” katanya.

Sementara, perwakilan DPRD Kabupaten Enrekang, Chaerul Akhir menerangkan, APBD di kotanya hanya sebesar Rp1,1 triliun. Namun, yang terjadi adalah selama ini belanja tidak langsung atau belanja pegawai sudah melebihi batas yang ditentukan.

“Selama ini, kami belanja pegawai 35 persen. Pertanyaannya, bagaimana agar tingkat belanja bisa seimbang. Juga antara tingkat PAD dengan pendapatan lainnya,” katanya.

Menanggapi pernyataan itu, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Tangsel, Rizki Jonis mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan APBD 2023 pada akhir November 2022. Adapun APBD yang ditetapkan sebesar Rp 3,37 triliun dengan PAD 1,94 triliun.

“Ditambah transfer, dana bagi hasil dan yang lainnya sehingga APBD Kota Tangsel sampai Rp 3,7 triliun. Untuk PAD dan APBD cukup seimbang. Kemudian, persentase Belanja Langsung sebesar 75 persen sementara Belanja Tidak Langsung sebesar 25 persen,” paparnya.

Menurut Rizki, proporsi belanja langsung dan belanja tidak langsung itu, bisa ditekan karena selama ini Dewan Tangsel melakukan beberapa kebijakan. Dalam hal ini, dil<span;>akukan pemangkasan. “Yang kami lakukan pemangkasan biaya perjalanan dinas. Ini sudah hampir tiga tahun dikencangkan ikat pinggang,” jelasnya. (esa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here