TangerangEkspres.co.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten berharap penuh kepada mahasiswa yang baru untuk menjadi mahasiswa yang moderat dan berprestasi.
Harapan itu ditanamkan langsung menjadi tema pada gelaran Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2023.
PBAK ini akan diselenggarakan di Gedung Convention Hall UIN SMH Banten dimulai pada tanggal 14-16 Agustus 2023 mendatang, acara ini bertemakan ‘Moderat Berbudi, Cerdas Berprestasi’.
Ketua pelaksana PBAK, Helmy Faizi Bahrul Ulum mengatakan, hingga saat ini sudah ada 1922 Mahasiswa baru yang akan mengikuti kegiatan PBAK ini dan total tersebut masih bisa bertambah sampai menjelang acara berlangsung.
“Kami juga sebagai panitia masih terus memaksimalkan kinerja demi menyiapkan dan menyukseskan acara PBAK 2023 ini, mohon do’a dan dukungannya dari berbagai kalangan agar semua panitia diberikan Kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan tugasnya masing-masing,” katanya, Kamis (10/8).
Ia menjelaskan, momentum PBAK tahun ini diharapkan dapat menciptakan regenerasi mahasiswa yang unggul dalam prestasi baik di akademik maupun non akademik, menciptakan regenerasi mahasiswa yang berbudi luhur, memikili akhlak yang mulia, memahami islam moderat serta memiliki pola pikir yang kritis dalam hal penegakkan kebenaran.
“Tak hanya itu, PBAK ini diharapkan sebagai sarana Pendidikan anti korupsi, anti narkoba, anti kekerasan (radikalisme) dan menjadikan PBAK sebagai kegiatan yang menghiburkan dan rekreatif,” ujarnya.
Ia menuturkan, berdasarkan surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan Islam (Dirjenpendis) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Nomor: B-732.1/DJ.1/07/2023 PBAK adalah kegiatan akademik yang mengawali proses perkuliahan bagi Mahasiswa baru.
Lebih lanjut, pelaksanaan PBAK merupakan momen strategis untuk mendesiminasikan corak dan pemikiran keagamaan yang moderat, inklusif dan toleran sekaligus wahana efektif untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
Adapun bentuk kegiatan PBAK ini yakni pemberian meteri-materi baik akademik dan non akademik, hingga pengenalan budaya kampus.
“Kemudian pengenalan organisasi intra dan ekstra kampus, menciptakan kultur pembelajaran yang efektif, menciptakan budaya pengkritisan serta memperkuat kecintaan dan komitmen pada nilai-nilai kebangsaan dan ke-Indonesiaan,” paparnya. (*)
Reporter: Syirojul Umam