TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Sungai Cisadane di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, menghitam dan menimbulkan bau tidak sedap. Perubahan kondisi ini akibat limbah industri di bantaran sungai tersebut.
Ketua Forum Masyarakat Cinta Sungai Cisadane (FMCSC) Haji Yusin Sueb mengatakan, dampak bau tidak sedap yang diduga akibat limbah industri di bantaran Sungai Cisadane, dikeluhkan warga.
“Saat ini, kami pantau kondisi Sungai Cisadane sudah sangat memprihatinkan, hitam pekat, berbau sangat menyengat. Sudah sangat memprihatinkan sekali,” ungkap Yusin Sueb, kepada TangerangEkspres.co.id, Senin, 9 Oktober 2023.
Lebih memprihatinkan lagi, ungkapnya, para petani masih memanfaatkan Sungai Cisadane, untuk mengairi persawahan padi. Tentu dikhawatirkan hasil padi para petani tidak baik untuk kesehatan.
Oleh sebab itu, Yusin Sueb meminta pemerintah daerah (Pemda) Tangerang sampai pemerintah pusat melakukan investigasi untuk mengetahui pemilik industri yang diduga mencemari Sungai Cisadane.
“Sejatinya, air Sungai Cisadane itu tidak hitam pekat dan berbau. Saya yakin ini adanya pelanggaran dalam hal pengelolaan limbah industri,” ujarnya.
Yusin Sueb menambahkan, ketika sekarang air Sungai Cisadane menyurut, maka air limbah terlihat. Terkecuali, ketika debit air Sungai Cisadane, sedang tinggi, maka air limbah tidak terlihat, sebab air limbah tidak muncul.
“Ketika airnya surut seperti sekarang ini akan kelihatan. Kecuali memang debit airnya lagi tinggi, limbah engga kelihatan. Berapa sih kapasitas limbah rumah tangga, bila dibandingkan limbah industri. Saya yakin pencemaran ini akibat limbah industri di bantan sungai,” imbuhnya. (*)
Reporter: Zakky Adnan
